Manokwari (Antara Kalbar) - Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat, menjadi daerah pemasok kebutuhan buah dan bunga pala ke sejumlah negara di Benua Eropa.
Kepala Dinas Perkebunan Papua Barat Agus Wali di Manokwari, Minggu, mengatakan lahan pala di Fakfak mencapai 3.000 hektare.
BPengembangan dan rehabilitasi dilakukan secara rutin hingga saat ini.
"Di Kabupaten Fakfak, pala menjadi komoditas unggulan. Sejak lama masyarakat mengembangkan buah dan bunga pala, sehingga daerah ini dikenal sebagai kota pala," kata dia.
Dia menyebutkan, pengiriman buah dan bunga pala selama ini dilakukan melalui Surabaya, Jawa Timur dan Manado Sulawesi Utara. Hal ini ditempuh karena aksesibilitas transportasi dan jaringan ekspor di daerah ini masih minim.
Agus menjelaskan, pengembangan dan rehabilitasi terus dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan produksi komoditas tersebut. Ia berharap hal ini pun mampu mendorong adanya eksportir lokal.
Menurut dia, Fakfak memiliki bibit pala yang cukup bagus, sehingga tidak perlu mendatangkan bibit dari daerah dan negara lain. Bibit yang selama ini dikembangkan masyarakat tersebut cukup diminati di pasar Eropa.
"Ada dua jenis pala di Fakfak, yakni pala banda dan pala negeri. Masyarakat bersama kami mengambil bibit dari tanaman yang memiliki kemampuan produksi tinggi, tahan penyakit dan memiliki kualitas buah dan bunga terbaik. Itu yang kita jadikan pohon indukan bibit,"ujarnya lagi.
Selama ini, lanjutnya, petani cenderung lebih senang mengembangkan pala negeri. Buah pala negeri memiliki ukuran buah dan bunga lebih besar dari pala banda.
Wakil Gubernur Papua Barat Irene Manibuy pada wawancara sebelumnya mengatakan, Papua Barat harus terus meningkatkan komoditas ekspors dari sektor pertanian, kehutanan perkebunan dan komoditas non-minyak dan gas bumi lainya.
Menurut dia produksi komoditas tersebut harus terus digenjot melalui program-program produktif.
Ia pun berharap pemerintah pusat terus mengalokasikan anggaran dan programnya ke Papua Barat untuk meningkatkan komoditas tersebut.
Fakfak Jadi Pemasok Pala ke Pasar Eropa
Minggu, 31 Juli 2016 8:39 WIB