Sanggau (Antara Kalbar) - Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Sanggau Zawawi menegaskan ketersediaan blanko untuk KTP elektronik meski terbilang minim namun pelayanan tidak terganggu.
"Ya, tak ubah wilayah lain juga lah. Tapi, pelayanan masih berjalan, walaupun dengan stok blanko yang semakin menipis," ujarnya.
Pria yang akrab disapa Pak Haji ini menambahkan, saat ini stok hanya berkisar 100-an lembar saja, sisa pengiriman dari pusat sebanyak 2.000 lembar. "Artinya masih bisa bertahan untuk satu hingga dua hari lah," ujar dia.
Untuk itu ujar Zawawi, pihaknya telah mengirimkan petugas di bagian tersebut guna meminta tambahan blangko. Terkait dengan target nasional perekaman KTP elektronik sebanyak 77,7 persen dari jumlah warga wajib, ia yakin hingga akhir 2016 target ini akan tercapai.
Soalnya, saat ini presentasenya untuk Kabupaten Sanggau sudah mencapai 62,15 persen. Artinya, dari jumlah penduduk Kabupaten Sanggau sebanyak 516.964 jiwa, 370.696 jiwa diantaranya adalah wajib e-KTP, dan sudah 230.406 orang yang telah melakukan perekaman.
"Dari data terakhir kita, warga kecematan yang masih rendah melakukan perekaman e-KTP adalah Kecamatan Entikong. Dari 14 ribu wajib e-KTP, baru sekitar 7.000-an yang sudah melakukan perekaman, atau baru sekitar 50 persen. Sementara itu kecamatan yang sudah mencapai target nasional adalah Kecamatan Beduai. Dari 9.653 wajib e-KTP, sekitar 6.000-an orang sudah melakukan perekaman e-KTP," ungkap dia.
Ditambahkan, untuk mengejar target tersebut, pihaknya tidak pasif menunggu di kantor saja, namun juga melakukan jemput bola ke lapangan hingga ke desa-desa. Namun diakui, sejumlah kendala memang harus dihadapi di lapangan.
"Seperti alat yang rusak, sementara itu untuk melakukan perbaikan harus di tangan ahlinya. Sementara itu tenaga teknis khusus yang memang mendapatkan pelatihan untuk di Kabupaten Sanggau ini jumlahnya hanya satu orang. Tentunya, alasan klasik lainnya adalah soal anggaran. Meskipun begitu, kami tetap bersemangat dan terus bekerja dengan keterbatasan yang ada, sehingga itu menjadi motivasi kita untuk bekerja lebih keras lagi," pungkasnya.