Menristek Dikti Maksimalkan Program Bidik Misi
Sabtu, 17 September 2016 18:12 WIB
Pontianak (Antara Kalbar) - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) RI Mohamad Nasir mengatakan pihaknya akan memaksimalkan program Bidik Misi untuk membantu mahasiswa berprestasi namun tidak mampu agar bisa terus menyelesaikan kuliahnya.
"Memang, program Bidik Misi untuk orang miskin sudah ada sejak tahun 2010, namun kita berusaha untuk memaksimalkannya sejak tahun 2014 dan ini akan terus kita maksimalkan agar semakin banyak mahasiswa berprestasi yang dapat melanjutkan kuliahnya hingga selesai," kata Mohammad Nasir, saar berkunjung ke Untan Pontianak, Sabtu.
Dia menjelaskan, Beasiswa Bidik Misi adalah bantuan biaya pendidikan dari pemerintah Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bagi calon mahasiswa tidak mampu secara ekonomi dan memiliki potensi akademik, baik untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi pada program studi unggulan sampai lulus tepat waktu.
Tujuan diselenggarakannya Beasiswa Bidik Misi untuk meningkatkan akses dan kesempatan belajar di perguruan tinggi bagi peserta didik yang tidak mampu secara ekonomi dan berpotensi akademik, baik memberi bantuan biaya pendidikan kepada calon/mahasiswa yang memenuhi kriteria untuk menempuh pendidikan program Diploma atau Sarjana sampai selesai dan tepat waktu.
Program itu juga diarahkan untuk meningkatkan prestasi mahasiswa, baik pada bidang kurikuler, no-kurikuler maupun ekstra kurikuler, menimbulkan dampak iring bagi mahasiswa dan calon mahasiswa lain untuk selalu meningkatkan prestasi dan kompetitif.
"Kita harapkan, program ini bisa melahirkan lulusan yang mandiri, produktif dan memiliki kepedulian sosial, sehingga mampu berperan dalam upaya pemutusan mata rantai kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat," tuturnya.
Sedangkan sasaran program Bidik Misi adalah lulusan satuan pendidikan SMA/SMK/MA/MAK atau bentuk lain yang sederajat yang tidak mampu secara ekonomi namun memiliki potensi akademik yang baik.
"Untuk beasiswa sudah kami lepas sekitar 300 ribu, dan sekarang semakin meningkat, nanti ke depan akan ditingkatkan lagi sesuai dengan anggaran yang ada," katanya.
Menurut dia, jika negara ingin memutus mata rantai kemiskinan melalui proses pendidikan tinggi.
"Harapannya dengan pendidikan tinggi anak-anak Indonesia akan mampu meningkatkan inovasi, kreasi untuk membangun negeri ini dengan ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Mohammad Nasir.