Jakarta (Antara Kalbar) - Wakil Ketua Komisi VII DPR Syaikhul Islam Ali mendukung penuh PT Pertamina (Persero) menjadi perusahaan kelas dunia dalam beberapa tahun mendatang.
"Kami yakin Pertamina bisa menjadi pemain kelas dunia dan mengalahkan BUMN asal Malaysia, Petronas," kata Syaikhul di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, Pertamina perlu terus didukung untuk meningkatkan kapasitas hulu migas dengan memberikan prioritas untuk mengambil alih blok-blok migas habis kontrak di dalam negeri maupun ekspansi ke ladang di luar negeri.
"Dengan upaya-upaya itu, saya yakin Pertamina bisa melebihi Petronas," ujar politisi PKB tersebut.
Dukungan Pertamina berekspansi blok ke luar negeri, lanjutnya, juga sebagai antisipasi terus menurunnya produksi minyak di dalam negeri dan semakin meningkatnya kebutuhan energi dalam negeri di masa depan.
Selain itu, tambah Syaikhul, Pertamina mesti terus didukung untuk menjalankan proyek-proyek peningkatan kapasitas kilang pengolahan melalui "refinery development master plan" (RDMP) maupun pembangunan kilang minyak baru.
Hal sama disampaikan pengamat energi UGM Fahmy Radhi.
Menurut dia, pemerintah dan juga DPR mesti memberikan keleluasaan kepada Pertamina untuk memanfaatkan keuntungan yang didapat BUMN tersebut.
"Pemerintah dan DPR tidak boleh lagi menjadikan Pertamina sebagai 'sapi perah' dan penyetor dividen untuk APBN. Berikan kesempatan kepada Pertamina menggunakan dividen untuk melakukan ekspansi, terutama ekspansi pada lahan migas di luar negeri," ujarnya.
Ia menambahkan Pertamina harus diberikan kewenangan aksi korporasi yang lebih luas, tanpa terganggu arahan dan keputusan pemerintah dan DPR, sehingga "corporate action" dapat diputuskan dengan cepat.
"Dengan dukungan itu, Pertamina akan lebih leluasa menjadi perusahaan kelas dunia," katanya.
Ia juga mengatakan, dulu Petronas pernah belajar dari Pertamina.
Kalau sekarang, lanjutnya, Petronas bisa lebih unggul dari pada Pertamina, lebih karena Pemerintah Malaysia memberikan kewenangan luas, tanpa dibebani setoran dividen untuk APBN-nya.
"Kalau Pertamina mendapat kewenangan serupa, saya yakin Pertamina bisa mengalahkan Petronas," ujarnya.
Pengamat energi lainnya Komaidi Notonegoro juga sependapat perlunya pemerintah dan DPR memberikan dukungan baik fiskal maupun nonfiskal kepada Pertamina agar menjadi perusahaan kelas dunia dan mampu mengalahkan Petronas.
"Pemerintah dan DPR perlu mencontoh dukungan yang diberikan Pemerintah Malaysia kepada Petronas. Kalau dukungan serupa diberikan ke Pertamina, maka saya kira Pertamina akan menjadi lebih besar dengan catatan tentunya baik pemerintah dan internal Pertamina juga berbenah," ujarnya.
Dukungan kepada Pertamina tersebut, menurut dia, juga ditujukan untuk mengamankan kebutuhan energi Indonesia di masa depan.
"Segala perangkat harus disiapkan termasuk dukungan berupa peraturan perundang-undangan," ujarnya.