Pontianak (Antara Kalbar) - PT Pertamina Wilayah Kalimantan menyatakan, hingga saat ini tidak ada kendala dalam distribusi gas bersubsidi atau gas tabung tiga kilogram untuk wilayah Kabupaten Sambas.
"Saat ini kami sedang inspeksi lapangan di Kecamatan Tebas, hasilnya tidak ada kendala distribusi sejauh ini, dan untuk wilayah itu kami distribusi sekitar 11 ribu tabung/harinya," kata Communication and Relation Marketing Operation Region (MOR) VI Pertamina Kalimantan, Bagja Mahendra saat dihubungi di Balikpapan, Kamis.
Bahkan, menurut dia, untuk gas tabung 5,5 kilogram sudah masuk di Kabupaten Sambas.
"Sedang dicek `log book` yang tersedia di pangkalan-pangkalan LPG, untuk melihat apakah terjadi lonjakan yang signifikan, jika ada pangkalan yang menjual gas bersubsidi di atas harga HET (harga eceran tertinggi), akan kami berikan sanksi sesuai ketentuan," ungkapnya.
Ia menambahkan, untuk HET gas bersubsidi di Kabupaten Sambas antara Rp16.500 /tabung hingga Rp20.000 /tabung.
Sementara itu warga Desa Sempalai, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, sejak sepekan terakhir kesulitan memperoleh gas bersubsidi atau gas tabung tiga kilogram.
"Sejak seminggu ini, kami kesulitan untuk membeli gas tabung tiga kilogram, sehingga kami terpaksa membeli gas dengan harga lebih mahal, yakni Rp21 ribu/tabung dari harga biasanya Rp20 ribu/tabung," kata Nia salah seorang ibu rumah tangga saat dihubungi di Desa Sempalai.
Nia menjelaskan, gas subsidi mulai sulit didapat sejak seminggu lalu, atau sepekan menjelang Perayaan Natal.
"Saat ini, kami terpaksa membeli gas dengan harga mahal, karena sudah menjadi kebutuhan untuk memasak. Setiap toko yang menjual gas subsidi menyatakan gas sudah habis, karena memang pasokan dari SPBE tidak ada," ujarnya.
(U.A057/N005)
Pertamina: Tidak Ada Kendala Distribusi Gas Subsidi di Sambas
Kamis, 29 Desember 2016 18:44 WIB