Deputy Manajer Hukum dan Humas PLN Wilayah Kalbar, M Doing menilai kegiatan tersebut sangat positif dalam mengedukasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap energi di bumi.
Menurutnya melalui kampanye hemat energi yang digelar tersebut di mana masyarakat Kota Pontianak diajak untuk peduli terhadap lingkungan dengan mematikan listrik pada pukul 20.30 - 21.30 WIB maka dapat menjadi bagian dari upaya penurunan emisi karbon dioksida yang memicu pemanasan global.
"Kami mengapresiasi baik kegiatan yang dilaksanakan oleh Earth Hour Pontianak. Seluruh Unit di lingkungan kerja PLN Wilayah Kalbar turut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Selain mengkampanyekan gerakan padam listrik selama enam puluh menit, kami juga turut berpartisipasi mengedukasi masyarakat dengan pemutaran video hemat listrik di acara tersebut," ungkap Doing.
Lebih lanjut Doing menjelaskan, kegiatan Earth Hour menjadi pemicu bagi masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan melalui perilaku bijak listrik.
"Gaya hidup bijak listrik harus dibudayakan, tidak hanya dilakukan pada saat kegiatan Earth Hour saja namun harus menjadi budaya berperilaku dalam kehidupan sehari-hari," imbuh Doing.
Dalam kegiatan Earth Hour tersebut tercatat beban puncak di Sistem Kelistrikan Khatulistiwa pada 25 Maret 2017 pukul 20.00 mencapai 272,3 MW. Saat Earth Hour, beban turun hingga 265,7 MW pada pukul 21.00 atau turun sekitar 6,6 MW.
Di tahun ke-6 terselenggaranya kampanye Earth Hour Pontianak, selebrasi Switch Off pada pukul 20.30 Wib ditandai dengan permainan perkusi dan pelepasan Bike for Earth. Selama satu jam, peserta kampanye menikmati penampilan akustik, teatrikal dan "stand up comedy".
(KR-DDI/N005)