Pontianak (Antara Kalbar) - Wakil Bupati Sambas, Hairiah mengaku prihatin atas sejumlah rentetan kasus bunuh diri di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, yakni pada awal April 2017 saja sudah terjadi tiga kasus bunuh diri.
"Sangat prihatin dengan kasus-kasus bunuh diri yang selama ini terjadi. Ini tentu tidak baik mengakhiri hidup sendiri menjadi jalan keluar bagi mereka yang mengalami frustasi," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Senin.
Hairiah menjelaskan denga kasus yang ada, peran keluarga dan orang dekat sangat penting agar siapapun yang mengalani tekanan batin bisa melepaskan beban pikirannya.
"Keluarga dan sahabat sangat berperan penting dan diharapkan aktif untuk membantu mereka yang umumnya sedang dilanda masalah, agar keluh kesah mereka didengar dan keluarga bisa turut memberikan solusi serta penguatan," katanya.
Ia mengingatkan agar orang yang dalam tekanan batin tidak dibiarkan sendirian.
"Jangan biarkan mereka dalam kesendirian batin, dikhawatirkan ini akan memicu bahwa mereka sudah tidak berguna lagi dan semakin frustasi yang akhirnya memilih jalan pintas. Ini harus bisa diawasi dan dicegah," paparnya.
Ia menambahkan peran lainnya guna menekan tindakan bunuh diri adalah kepedulian masyarakat dan tokoh agama.
"Masyarakat yang empati dan tokoh agama bisa turut membantu dengan cara menarik korban dari rasa frustasi. Agama akan menjadi stimulus bagi diri sendiri untuk kuat dan keluar dari situasi batin dan kesulitan tersebut," kata dia.
(U.KR-DDI/T007)
Wabup Sambas Prihatinkan Rentetan Kasus Bunuh Diri
Senin, 17 April 2017 18:17 WIB