Pontianak (Antara Kalbar) - Ketua Ikatan Alumni (IKA) Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Sutarmidji mengajak seluruh wisudawan perguruan tinggi tersebut kembali ke daerah dan membangun daerahnya masing-masing.
"Selaku wisudawan, tugas mereka dimulai hari ini sejak diwisuda, untuk menjalankan perannya sesuai dengan bidang keilmuan selama kuliah," kata Sutarmidji dalam sambutan Wisuda Untan periode III, di Pontianak, Kamis.
Sebanyak 1.363 wisudawan yang diwisuda oleh pihak Untan, di Auditorium kampus terbesar di Kalbar tersebut.
Wali Kota Pontianak itu menjelaskan, para wisudawan mengemban tanggung jawab terhadap orang tua yang sudah membiayai pendidikannya, kemudian kepada keilmuan yang diemban, dan kepada masyarakat.
"Sebagai alumni Untan kami sangat bangga. Kenapa saya katakan demikian, karena sudah banyak alumni yang berperan dalam berbagai aspek kehidupan, aspek tatanan pemerintahan dan sebagainya," katanya.
Ia meminta kepada para wisudawan agar tidak menumpuk di kota, sebab bonus demografi untuk kota sudah lebih dari mencukupi sejak tiga hingga empat tahun lalu.
Untuk mengabdi dan membangun daerah masing-masing, dikatakannya tidak mesti menjadi PNS, tetapi bisa memerankan diri di segala bidang. Inilah tugas saudara semua untuk daerah masing-masing yang masih sangat membutuhkan SDM yang memadai dalam membawa perubahan pada daerahnya," katanya.
Ia mencontohkan, dalam era teknologi informasi kini, bertebaran software maupun aplikasi-aplikasi yang ditawarkan oleh berbagai pelaku IT. Namun ia berharap, sebagai warga Kalbar, sudah sepatutnya membeli aplikasi karya penggiat IT dari Kalbar sendiri.
"Jangan sampai orang Kalbar justru membeli aplikasi yang dibuat oleh orang luar," katanya.
Sutarmidji menambahkan, di lingkungan Pemkot Pontianak sendiri, untuk penggunaan IT dalam tata kelola pemerintahan, pihaknya mempercayakan itu ditangani oleh SDM Pontianak. Terlebih, biaya yang dikeluarkan pun jauh lebih murah.
"Hampir 20 persen dari budget yang semestinya dikeluarkan. Kalau misalnya ada yang membangun IT-nya dengan dana Rp60 miliar, Pontianak cukup Rp6 miliar. Tapi hasilnya tidak kalah dengan yang lainnya," kata Sutarmidji.
(U.A057/N005)