Kalbar Persiapkan Kegiatan Peringatan Hari Pangan Sedunia

Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Pangan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan Kalimantan Barat, Abdul Manaf mengatakan, saat ini pihaknya mulai mempersiapkan peringatan Hari Pangan Sedunia ke-37 yang akan digelar pada 19 Oktober 2017.

"Kebetulan tahun ini, Kalbar menjadi tuan rumah untuk peringatan Hari Pangan Sedunia. Makanya, kita mulai mempersiapkan berbagai hal untuk menyukseskan kegiatan tersebut," kata Manaf di Pontianak, Rabu.

Manaf menjelaskan, adapun rangkaian kegiatan utama yang akan digelar pada peringatan tersebut adalah seminar internasional tentang gizi. Seminar ini rencananya akan dihadiri perwakilan negara asing, kemudian ada konsul pangan dan bisa diikuti seluruh peserta.

Kegiatan itu juga diisi dengan pameran indoor dan outdoor. Untuk pameran nanti melibatkan pelaku usaha dari berbagai sektor seperti pertanian, hortikultura, peternakan dan perikanan.

"Selain itu, ada juga pameran pabrik dari hilir hingga ke hulunya untuk pangan," kata dia.

Untuk memeriahkan kegiatan tersebut, pihaknya juga akan menggelar berbagai lomba.

Sebagai tuan rumah , lanjutnya, Kalbar juga ikut memamerkan produk unggulannya. Seperti tanam padi di lahan kering dan hidroponik.

"Rencananya kegiatan ini digelar di Markas Kodam XII Tanjungpura, dimana saat ini kita terus mengintensifkan koordinasi dengan pihak Kodam untuk pelaksanaannya," kata Manaf.

Menurutnya dari seluruh rangkaian acara yang disusun dipastikan seluruh peserta dari Indonesia hadir dalam event tahun ini. Ia mengkalkulasikan 3.500 peserta yang akan hadir.

Kemudian, lanjut dia, dari seluruh pengemasan acara yang utama ialah launching ekspor perdana beras organik ke Malaysia. Ia berharap dalam ekspor perdana itu pihak dari Malaysia bisa ikut hadir.

"Paling tidak Menteri Malaysia bisa hadir. Sebab dalam peluncuran ini Presiden Joko Widodo juga ikut hadir," tuturnya.

Pada agenda tersebut, pihaknya juga akan meluncurkan ekspor beras ke Malaysia, dimana untuk ekspor beras dari perbatasan sebanyak 50 ribu ton yang berasal dari Sanggau dan Sambas.

(KR-RDO/N005)