Pontianak (Antara Kalbar) - Ratusan warga di Kelurahan Banjar Serasan, Kecamatan Pontianak Timur, secara bersama-sama makan saprahan guna melestarikan budaya robo-robo atau upacara tolak bala.
Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Rabu, mengapresiasi antusiasme masyarakat di sepanjang Jalan Tanjung Harapan itu, dan mendukung kegiatan robo-robo itu, dalam mempererat tali silaturrahim dan kebersamaan antar warga sekitar.
"Ini merupakan inisiatif warga, sehingga dengan sukarela menyediakan makanan, yang dibawa masing-masing dari rumah, kemudian disajikan di sepanjang jalan serta dimakan bersama-sama," katanya.
Acara budaya tersebut bertajuk "Saprahan Ketupat" yang digelar warga dalam rangka melestarikan budaya robo-robo.
Edi menambahkan, kegiatan seperti itu memiliki nilai manfaat bagi masyarakat dan lingkungannya, tidak hanya dari sisi fisik tetapi juga terkandung nilai-nilai budaya, keakraban, semangat dan kebersamaan.
"Mudah-mudahan warga bersama aparatur kelurahan maupun kecamatan bisa saling mendukung dalam kegiatan positif seperti ini," katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Saprahan Ketupat, Asmi, mengatakan, peringatan robo-robo di lingkungannya ini sebenarnya sudah dilakukan sejak puluhan tahun lalu.
Namun baru sekarang terkoordinir sehingga lebih kompak, seragam serta ramai. "Ini budaya yang harus kita lestarikan, dan tahun depan mudah-mudahan lebih bagus dan meriah lagi dari sekarang," ujarnya.
Dalam kegiatan robo-robo atau saprahan ketupat ini, lanjutnya, ada nilai-nilai positif yang terkandung di dalamnya terlepas dari historisnya. Dahulu, orang-orang tua memasak makanan kemudian mengundang saudara-saudara serta tetangga dengan berbagi makanan bersama-sama yang didahului dengan membaca doa bersama-sama.
"Jadi ada nilai positif dan religiusnya dalam kegiatan robo-robo tersebut, maka kedepannya, budaya ini harus kita tingkatkan dan kembangkan lagi, jangan sampai pudar ditelan zaman," katanya.
(U.A057/B008)