Pontianak (Antara Kalbar) - Bank Indonesia Perwakilan Kalbar memprediksikan ekonomi Kalbar pada tahun 2017 tumbuh di kisaran 4,80 persen - 5,20 persen.
"Pertumbuhan yang ada tidak terlepas dari pemulihan ekonomi global yang diperkirakan tumbuh di angka 3,6 persen," ujar Kepala KPw BI Kalbar, Dwi Suslamanto pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2017 di Pontianak, Senin.
Pertumbuhan global itu terutama dipengaruhi ekonomi Eropa mulai bangkit, Jepang menunjukan pemulihan dan perbaikan ekonomi Amerika yang berlanjut serta perekonomian Tiongkok masih tumbuh tinggi.
Ia menambahkan untuk inflasi di Kalbar sendiri diperkirakan di kisaran 3,0 persen - 3,5 persen pada 2017.
"Sedangkan untuk inflasi akhir tahun 2017 diperkirakan sekitar 4, 77 persen - 5,17 persen,"kata dia.
Lanjutnya, untuk neraca transaksi berjalan di Kalbar diperkirakan masih defisit. Namun hal itu masih terjaga di kisaran lebih kecil dari dua persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB).
"Pada triwulan III 2017 sendiri Kalbar neraca perdagangannya mengalami surplus sebesar 337 juta dolar AS," jelas dia.
Sementara, lanjut dia, untuk perkembangan stabilitas sistem keuangan di Kalbar berupa pertumbuhan kredit dan kredit macet menunjukan tren menurun sepanjang tahun 2017.
"Sektor pertanian merupakan sektor penerima kredit terbesar di Kalbar dengan pangsa sekitar 50 persen," katanya.
(U.KR-DDI/T011)