Pontianak (Antara Kalbar) - PT Pertamina (Persero) Wilayah Kalbarteng, Minggu, melakukan inspeksi mendadak guna mengecek secara langsung ketersediaan gas tabung tiga kilogram atau gas subsidi di sejumlah SPBU di Kota Pontianak dan sekitarnya.
"Dari sidak kami di sejumlah SPBU, stok gas subsidi dan non subsidi aman, sehingga masyarakat tidak perlu panik atau membeli gas dalam jumlah banyak," kata Marketing Branch Manager Pertamina Kalbarteng, Teuku Johan Mifta seusai melakukan sidak di sejumlah SPBU di Pontianak, Minggu.
Ia menjelaskan, sidak tersebut dalam rangka memastikan kepastian stok gas dalam kondisi aman, sehingga masyarakat yang membutuhkannya tidak kesulitan dalam membeli gas, baik yang subsidi dan non subsidi.
"Dari hasil sidak kami, tidak hanya gas yang dalam kondisi aman, tetapi berbagai jenis BBM juga dalam kondisi aman, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Johan menambahkan, bahwa tidak ada penarikan ataupun pengurangan gas subsidi. "Kami mendistribusikan gas subsidi sesuai dengan kuota yang ditetapkan oleh pemerintah, sehingga masyarakat tidak perlu panik dan membeli gas dalam jumlah banyak," katanya.
Sementara itu, Area Manager Communication and Relation Pertamina, Alicia Irzanova mengatakan, pihaknya telah menambah sebanyak 68.320 tabung gas subsidi untuk wilayah Provinsi Kalimantan Barat, sehingga masyarakat tidak perlu panik.
"Kami imbau masyarakat tidak panik dengan membeli gas tabung tiga kilogram dalam jumlah banyak, karena saat ini stok gas subsidi aman," katanya.
Dari Pertamina mencatat, kebutuhan normal gas tabung kilogram di Kalbar per hari sekitar 100 ribu tabung, untuk pasokan gas non subsidi atau tabung 12 kilogram dan Bright Gas 5,5 kilogram ditambah sebesar 20 persen dari kebutuhan normalnya.
"Kebutuhan normal Bright Gas 5,5 kilogram atau sebanyak 700 tabung per hari menjadi 840 tabung per hari, kemudian gas 12 kilogram sebanyak 1.400 tabung per hari menjadi 1.700 tabung per hari," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Alicia mengimbau kepada masyarakat yang berhak atas gas tabung tiga kilogram atau gas bersubsidi untuk membeli di pangkalan agar sesuai HET (harga eceran tertinggi).
Selain itu, ia juga berharap kepada konsumen yang tidak berhak atas gas subsidi untuk menggunakan gas non subsidi untuk mendukung terwujudnya subsidi tepat sasaran.
Untuk konsumen yang tidak berhak atas gas subsidi seperti rumah tangga mampu dan restoran yang bukan usaha mikro, Pertamina sudah menyiapkan gas 12 kilogram, dan Bright gas 5,5 kilogram serta gas 50 kilogram yang banyak tersedia di agen-agen gas, SPBU dan di mini market.
Ia juga mengajak konsumen untuk beralih ke gas non subsidi dengan mengadakan program tukaran tabung dari gas tiga kilogram ke Bright Gas 5,5 kilogram. Setiap dua buah tabung gas tiga kilogram dapat ditukarkan dengan Bright Gas 5,5 kilogram dengan hanya? menambah uang sekitar Rp100 ribu (tergantung lokasi), dan penukaran satu tabung ditambah uang sekitar Rp220 ribu (tergantung lokasi), untuk
pembelian tabung baru beserta isi senilai sekitar Rp300 ribu (tergantung lokasi) dan untuk isi ulang sekitar Rp72 ribu.
Salah seorang warga, Azizah mengatakan, dirinya harus membeli gas subsidi di SPBU Jalan Imam Bonjol, karena di warung-warung gas tersebut tidak ada.
"Untuk membeli gas subsidi ini, juga harus menggunakan KTP, kalau tidak, maka pihak SPBU tidak mau melayaninya," katanya.
Ia menyambut, baik langkah pihak SPBU yang baru melayani pembelian gas dengan persyaratan menunjukkan KTP, agar gas tersebut, tidak bisa dibeli dalam jumlah banyak dan tidak diselewengkan," katanya.
(U.A057/Y008)
Pertamina Sidak Gas Subsidi Di Sejumlah SPBU
Minggu, 10 Desember 2017 18:41 WIB