Pontianak (Antaranews Kalbar) - Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie membuka pelatihan pertolongan di perairan (Water Rescue) bagi potensi SAR Kantor Pencarian dan Pertolongan Pontianak, di pantai Pasir Panjang Singkawang, Kamis.
Pelatihan yang digelar selama lima hari kedepan itu mengangkat tema melalui pelatihan potensi SAR teknik pertolongan di air, kita tingkatkan kemampuan dan sinergitas antarpotensi pencarian dan pertolongan di Kalbar.
Pada kegiatan itu juga menghadirkan sebanyak 60 nelayan pesisir yang ada di provinsi Kalimantan Barat.
"Saya sangat menyambut baik Kota Singkawang menjadi tuan rumah bagi pelatihan pertolongan ini," kata Tjhai Chui Mie.
Dia berpesan, agar seluruh peserta bersungguh-sungguh menyerap ilmu teknis pertolongan dan pencarian ini, sehingga peserta bisa tanggap dengan cara benar dalam melakukan pencarian dan pertolongan.
Baca juga: Pos SAR Ketapang bantu pencarian nelayan hilang di Kayong
"Jika sudah memiliki keahlian memberikan pertolongan yang cepat maka akan cepat pula penanganan musibah yang terjadi sehingga mengurangi resiko jatuh korban akibat bencana dan sesuatu hal berisiko yang terjadi di lapangan," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pontianak, Hery Marantika mengatakan, alasan pihaknya memilih Singkawang untuk kegiatan pelatihan ini, karena berkaca dari tahun per tahun kasus di wilayah perairan ini sangat meningkat tajam.
"Dimana pada tahun 2016 ada sebanyak 67 kasus, yang mana 80 persen diantaranya mendominasi di wilayah perairan," katanya.
Kemudian, tahun 2017 ada sebanyak 76 kasus yang ditangani hampir semuanya di perairan.
Berdasarkan dari pengalaman inilah, makanya Kantor SAR Pontianak membuat pemetaan berdasarkan tingkat kerawanan ini ternyata banyak sekali nelayan-nelayan tradisional di pesisir sepanjang pulau Kalimantan Barat (Kalbar).
Baca juga: Empat nelayan berhasil dievakuasi di perairan Ketapang
Menurutnya para nelayan, katanya, mereka banyak yang belum mengerti dan memahami tentang keselamatan. Dengan di sentuh melalui kegiatan ini, katanya, mudah-mudahan dari 60 peserta nelayan ini dapat membawa dampak yang positif kepada rekan-rekannya yang belum mendapatkan latihan SAR.
"Minimal nelayan itu sadar kalau cuaca buruk mereka tidak melaut, dengan begitu nelayan sudah menyelamatkan dirinya sendiri, inilah yang menjadi target kita dari kegiatan ini," tuturnya.
Dia mengungkapkan, untuk kekuatan personil Kantor SAR sendiri saat ini ada sebanyak 106 orang, dimana para personel pihaknya tempatkan di empat lokasi, antara lain, di Kantor Pusat tepatnya di Pontianak, Kabupaten Sintang, Ketapang dan Sintete Kabupaten Sambas.
Baca juga: SAR hentikan pencarian nelayan hilang
Nelayan tradisional latihan teknik pertolongan di air
Kamis, 5 April 2018 11:01 WIB
Jika sudah memiliki keahlian memberikan pertolongan yang cepat maka akan cepat pula penanganan musibah yang terjadi sehingga mengurangi resiko jatuh korban akibat bencana dan sesuatu hal berisiko yang terjadi di lapangan