Dubai (Antaranews Kalbar) - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Sabtu menyerukan persatuan di antara Muslim dan upaya menuju kemajuan ilmiah, yang menurut dia hal ini akan membuat mustahil bagi "musuh" seperti Amerika Serikat untuk mendominasi negara-negara Islam.
Iran berhadapan dengan Arab Saudi yang bersekutu dengan Barat untuk memperebutkan pengaruh di Timur Tengah. Dua kekuatan regional ini kembali menjadi pihak yang bertentangan dalam konflik di Yaman dan Suriah serta kelompok-kelompok politik yang bersaing di Irak dan Lebanon.
"Hari ini, setiap gerakan yang mengarah pada saling pengertian kelompok dan sekte Islam adalah hal yang baik, dan pertemuan ini adalah contoh gerakan untuk penyatuan bangsa Islam," kata Khamenei dalam sambutannya yang ditampilkan oleh situs resminya.
"Gerakan ilmiah harus dipercepat dan negara Islam harus sekali lagi mencapai ketinggian ilmu pengetahuan dan peradaban, sehingga musuh-musuh Islam dan Amerika tidak dapat memerintah di sekitar kepala negara-negara Islam," kata Khamenei pada pertemuan tentang kontribusi Syiah terhadap sains.
Iran sering menyerukan persatuan Islam untuk membantu Tehran dalam konfrontasinya dengan musuh bebuyutannya, Amerika Serikat.
Washington pada Selasa menarik diri dari kesepakatan nuklir dengan Iran, sebuah langkah yang disertai dengan ancaman hukuman terhadap setiap perusahaan asing yang melakukan bisnis di Iran.
Teheran menyangkal mencari senjata atom dan mengatakan program nuklirnya adalah untuk penggunaan damai di berbagai bidang termasuk listrik, pertanian, dan obat-obatan.
Iran desak muslim kembangkan iptek
Sabtu, 12 Mei 2018 22:00 WIB