Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menyatakan para pelajar harus berwawasan global, kreatif, dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi mengingat tantangan ke depan akan semakin kompleks.
"Dunia yang kita hadapi saat ini dan yang akan kita hadapi di masa depan adalah dunia yang penuh dengan perubahan cepat dan tantangan yang kompleks," ujar Menko PMK Muhadjir Effendy dalam keterangannya di Jakarta, Senin, pada penutupan Muktamar ke-23 Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatera Utara.
Menko PMK Muhadjir mengingatkan globalisasi dan perkembangan teknologi telah mengubah cara orang berinteraksi, bekerja, dan belajar. Oleh karena itu para pelajar perlu beradaptasi dengan cepat dan siap menghadapi persaingan global.
Ia juga menekankan bahwa organisasi pelajar Muhammadiyah memiliki peran strategis dalam membentuk generasi muda yang tangguh dan berdaya saing tinggi. Maka dari itu, menjadi penting bagi para pelajar dalam mengembangkan diri, mengikuti perkembangan iptek, dan kreativitas, untuk ciptakan solusi-solusi alternatif.
"Toleransi, keragaman, dan inklusivitas, adalah prinsip-prinsip yang harus ditanamkan dalam diri setiap anggota IPM. Kita hidup dalam masyarakat yang beragam, dan kebersamaan dalam perbedaan akan menjadi pilar kuat bangsa ini," kata Menko Muhadjir.
Menko mengapresiasi semangat dan komitmen para pelajar Muhammadiyah dalam mengambil bagian aktif dalam pembangunan bangsa. Ia menekankan pentingnya peran pemuda dalam mendorong kemajuan sosial, ekonomi, dan budaya Indonesia.
"Muktamar ini adalah wadah penting untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi oleh generasi muda Muhammadiyah saat ini. Saya percaya, dengan semangat kebersamaan dan tekad yang kuat, kalian akan mampu menjadi agen perubahan positif di tengah masyarakat," ujar Menko Muhadjir.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya berharap para kader IPM dapat menjadi teladan untuk mewujudkan generasi muda muslim yang berkelanjutan.
"Yang penguasaan Ipteknya hebat sekaligus memiliki moral, memiliki budi pekerti, memiliki mental juga yang hebat. Buat saya itulah sosok pelajar Muhammadiyah idaman," kata Jokowi.
Menurut Presiden, hal itu penting untuk dilakukan para kader IPM mengingat perkembangan zaman yang diwarnai teknologi serta digitalisasi.