Pontianak (Antaranews Kalbar) - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kalimantan Barat Muhammad Ridwan mengatakan sampai Rabu atau H-9 pelaksanaan Idul Fitri, harga kebutuhan pokok atau sembako di wilayahnya masih stabil.
"Kami masih terus melakukan pemantauan di lapangan, sampai saat ini harga kebutuhan pokok masih sangat stabil. Kalau pun ada kenaikan, itu tidak terlalu tinggi dan masih dalam batas wajar," katanya di Pontianak, Rabu.
Demikian pula untuk ketersediaan bahan kebutuhan pokok, kata Ridwan, sampai tiga bulan ke depan, masih terpenuhi.
Baca juga: Pengecekan sembako jelang Ramadhan
"Untuk itu, kami harapkan masyarakat tidak perlu khawatir dengan ketersediaan bahan pokok di pasaran karena stoknya semua sudah tersedia. Kalau masyarakat panik dan membeli dalam jumlah besar, ini yang bisa menyebabkan naiknya harga kebutuhan pokok," tuturnya.
Ridwan memastikan, jika di lapangan pihaknya menemukan adanya kekurangan kebutuhan pokok masyarakat, maka pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota dan pusat.
"Kalau diketahui ada kebutuhan pokok yang kurang di suatu daerah, maka kami akan segera melakukan operasi pasar yang bekerja sama dengan Perum Bulog. Untuk itu, pelaku pasar diharapkan tidak menimbun barang, karena kalau sampai ketahuan ada kebutuhan pokok yang kurang, kami akan segera memenuhinya dengan operasi pasar dan menjualnya dengan harga murah," katanya.
Baca juga: Harga sembako di Kayong Utara masih stabil
Jika demikian, lanjutnya, yang akan rugi adalah pedagang sendiri, karena masyarakat tetap mendapatkan bahan kebutuhan pokoknya dengan harga murah, sementara yang menimbun, barangnya tentu akan lama laku dan bisa rusak.
"Yang jelas, kami akan selalu melakukan pemantauan di lapangan untuk ketersediaan baik itu daging, tepung, gula, telur, susu, sirup dan kebutuhan yang diperlukan masyarakat untuk melaksanakan hari raya. Jadi, masyarakat jangan khawatir," kata Ridwan.