Hanoi (Antaranews Kalbar) - Vietnam memerintahkan kapal kembali ke pelabuhan dan menyiapkan rencana pengungsian di propinsi utara rawan banjir, sementara badai tropis Son Tinh diperkirakan muncul pada Rabu malam.
Son Tinh, yang merendam sebagian Filipina pada Selasa, mencapai kecepatan angin hingga 90 kilometer per jam, kata pernyataan Pusat Peramalan Hidro-Meteorologi Negara pada Rabu.
Badai itu diperkirakan menumpahkan hingga 350 milimeter hujan deras di provinsi Vietnam utara dan dapat memicu banjir serta longsor, kata badan tersebut.
"Badai itu bergerak cepat, yang menghantam teluk Tonkin, daerah penuh kapal, tempat menangkap ikan dan loka wisata," kata pernyataan pemerintah di lamannya pada Selasa malam.
Vietnam rentan terhadap badai merusak dan banjir karena garis pantainya panjang. Bencana alam -terutama banjir dan longsor akibat badai- menewaskan 389 orang pada tahun lalu, kata Kantor Statistik Umum.
Hujan lebat pada bulan lalu memicu banjir bandang dan longsor, yang menewaskan 24 orang di propinsi terpencil dan berpegunungan Lai Chau dan Ha Giang di utara.
Son Tinh, yang merupakan salah satu dari sekitar selusin badai tropis dan topan diperkirakan melanda Vietnam pada tahun ini, tidak akan berdampak langsung terhadap daerah penghasil utama kopi dan beras utama negara itu di Vietnam tengah dan selatan.
Petugas penyelamatan di kilang Nghi Son, tidak jauh dari perkiraan jalur Son Tinh, menyatakan kilang itu bersiap untuk badai tersebut tapi tidak berencana menghentikan kegiatan.