Pontianak (Antaranews Kalbar) - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji optimistis seluruh jajaran Polri dan TNI serta kepala desa atau lurah siap menjadikan Pemilu 2019 sebagai pesta demokrasi yang aman dan damai.
"Siap untuk menjadikan pesta demokrasi di Kalbar ini pesta demokrasi yang terindah selama ini, jadi tidak ada selisih pendapat, tidak ada hal-hal yang membuat kita bercerai berai karena semuanya jika berjalan sesuai dengan aturan maka itu tidak akan terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," kata Sutarmidji saat menghadiri apel besar tiga pilar Bhabinkamtinmas, Babinsa dan Kepala Desa/Lurah seluruh Kalbar di Pontianak, Kamis.
Dirinya yakin karena mengacu ke pilkada beberapa waktu yang lalu sangat baik dan kondusif mengingat angka kerawanan dalam pilkada di Kalbar kemarin sangat tinggi.
Namun, lanjutnya, berkat kerja sama antara pihak keamanan, masyarakat dan penyelenggara pemilu menghasilkan pilkada yang aman."Pilkada saja yang sebenarnya tingkat kerawanannya tinggi dibandingkan dengan tempat yang lain itu bisa dilalui dengan baik dan aman," tuturnya.
Dirinya juga berharap kepada KPU agar lebih peka akan kondisi dinamika di lapangan di Kalbar. "Yang paling perlu Bawaslu dan Panwaslu harus cekatan, hal kecil jangan dibuat ribut," katanya.
Di tempat yang sama, Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan bukan hanya untuk mengatasi masalah Pemilu 2019, namun juga menyelenggarakan semua agenda pembangunan di wilayah Kalbar.
"Pertama dalam program membangun desa mandiri, dimana ada 2036 desa di Kalimantan Barat. Hal ini sesuai dengan program Gubernur, setidak-tidaknya untuk jangka pendek ini ada 20 persen Desa Mandiri," tuturnya.
Didi menjelaskan pihaknya sudah melakukan beberapa rencana untuk mengawal dan mewujudkan pembangunan desa mandiri ini. "Kami sudah melakukan beberapa rencana, untuk mengawal, mengiringi, mewujudkan, desa mandiri tersebut," katanya.
Lanjutnya, sebagaimana diketahui bahwa isu strategis di Kalbar ini ada dua hal, yaitu isu politik dan ekonomi.
"Kita ketahui sekarang ini sudah memasuki agenda Pemilu, yaitu di tahapan kampanye. Namun Alhamdulillah sampai dengan kegiatan hari ini, semuanya berjalan dengan lancar dan normal," imbuhnya.
Didi menuturkan isu-isu ekonomi sangat berkembang, dimana globalisasi sangat berpengaruh dominan terhadap fluktuasi ekonomi nasional, disparitas pembangunan yang belum merata.
"Karena luasnya wilayah yang menyulitkan pelayanan dan pemerataan pembangunan itu sendiri," katanya.