Pontianak (Antaranews Kalbar) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Barat mencatat Kota Pontianak pada periode Januari - Desember 2018 mengalami inflasi sebesar 3,99 persen.
"Tingkat inflasi selama 2018 lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada 2017, selama 2017 inflasi di Kota Pontianak sebesar 3,86 persen," ujar Kepala BPS Kalimantan Barat Pitono di Pontianak,Rabu.
Pitono menjelaskan terjadinya inflasi di Kota Pontianak selama 2018 dan tahun - tahun sebelumnya tidak terlepas dari momen perayaan keagamaan, hari besar dan liburan.
"Sudah pola tahunan bahwa pengaruh momen hari kegamaan seperti hari raya Idul Fitri, Natal, Cap Go Meh dan lainnya mendorong terjadinya inflasi. Inflasi terjadi karena permintaan pada saat-saat tersebut tinggi," jelas dia.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menyebutkan sepanjang 2018 inflasi di Kalimantan Barat sudah sangat terkendali.
"Peran pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten atau kota di Kalimantan Barat, TPID, Satgas Pangan, TNI, Polri dan lainnya sudah baik sehingga mampu menekan inflasi atau dapat dikendalikan dengan baik," ujar dia.
Ia menyebutkan sebelumnya inflasi dari kelompok bahan makanan selalu memberikan kontribusi yang besar. Namun kini sudah sangat terkendali karena ada upaya sinergis dari TPID dan Satgas Pangan.
"Kalau inflasi dari bahan pokok sudah tidak tinggi lagi. Semua sudah terjaga dan dipantau dengan berbagai upaya," jelas dia.
Hanya saja, kata Sutarmijdi, saat ini yang masih menjadi perhatian dan sumbangsih inflasi yang besar yakni dari kelompok transportasi terutama angkutan udara.
"Tingkat inflasi yang datang dari angkutan udara besar kontribusinya dan itu harus menjadi perhatian. Tingginya tarif angkutan udara juga tidak terlepas dari momen perayaan kegamaan dan hari besar di Kalimantan Barat," jelas dia.