Jakarta (Antaranews Kalbar) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberi seminar singkat mengenai keselamatan berkendara untuk pengemudi GOJEK, yang dihadiri sekitar 100 mitra pengemudi aplikasi transportasi online tersebut.
"Saya tadi naik motor ada artinya, ingin merasakan bagaimana rekan-rekan saat mengendarai motor," kata Budi yang datang ke lokasi acara di GO-FOOD Festival Jakarta Garden City Cakung, Minggu siang, dengan sepeda motor.
Dalam seminar yang dihadiri oleh mitra pengemudi laki-laki dan perempuan tersebut, Menhub Budi Karya mengingatkan para pengemudi untuk tidak memacu kendaraan mereka di atas 40 kilometer per jam untuk alasan keselamatan.
Mengutip data dari Kemenhub, angka kecelakaan sepeda motor mencapai 72 persen karena pengemudi berkendara dalam kecepatan tinggi.
Baca juga: Kecelakaan maut pesepeda motor tabrak tronton
Baca juga: Kecelakaan hebat tewaskan satu warga di Trans Kalimantan
"Kami ingin 72 persen ini berkurang," kata dia.
Keamanan berkendara juga harus diimbangi dengan penggunaan atribut keselamatan seperti helm. Menurut Budi, kecelakaan motor yang menyebabkan kematian karena pengendara mengalami cidera kepala akibat tidak memakai helm.
Kepala Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintahan Publik GOJEK, Shinto Nugroho menyatakan keselamatan saat berkendara merupakan hal yang sangat penting sehingga mereka secara berkala mengadakan pelatihan bagi mitra pengemudi, bekerja sama dengan Rifat Driving Lab.
Pelatihan mitra pengemudi saat ini sudah mencakup 13 kota di Indonesia. Materi yang diberikan di pelatihan tersebut disesuaikan dengan masalah yang sering dihadapi mitra pengemudi di lapangan.
Baca juga: GO-JEK komitmen dorong inklusi keuangan
Baca juga: Grab umumkan kemitraannya dengan perusahaan Vietnam
GOJEK menilai pelatihan seperti ini selain berfungsi untuk menjaga keselamatan pengemudi dan penumpang, juga untuk memberi pemahaman kepada pengemudi bahwa keselamatan dapat mempengaruhi kesempatan mereka mendapatkan konsumen.
"Tingginya angka kecelakaan di jalan dapat meningkatkan keraguan penumpang terhadap keterampilan mitra GOJEK dalam mengendarai motor dengan aman dan persepsi seperti ini, bisa berpengaruh pada kesempatan mereka dalam mendapatkan pendapatan dan mempersempit kesempatan para mitra," kata Shinto.
Selain mengadakan pelatihan, mereka juga sudah membentuk tim khusus dan menyediakan ambulans jika pengemudi mengalami kecelakaan di jalan.