Bengkayang (Antaranews Kalbar) - Perjuangan para siswa yang menempati pondok bambu di Dusun Sempayuk, Lumar, Bengkayang, demi menempuh pendidikan, tidaklah mudah.
Mariana, siswa SMP 02 Lumar , salah satu siswa yang tinggal di pondok itu, mengatakan, mereka menetap disana dan bertahan hidup seadanya.
Orang tua mereka sesekali turun menjenguk mereka dengan membawa persediaan makanan dan memberi uang seadanya untuk dirinya.
"Kalau bapak turun berjualan dan belanja di Lumar, pasti singgah ke sini untuk memberikan kami uang Rp20 ribu seminggu. Kami juga dibekali beras dan lauk seadanya untuk bertahan hidup disini dan beruntung warga disini bisa menerima kami dengan baik, walau pun kami hanya menumpang," katanya di Dusun Sempayuk, Sabtu sore.
Meski hidup dengan serba kekurangan dan bertahan di pondok bambu tersebut, sama sekali tak menyurutkan niat mereka untuk tetap bersekolah. Pasalnya, Mariana dan teman seperjuangan lainnya sepakat untuk tetap melanjutkan pendidikan hingga tingkat SMA setelah lulus dari SMP tersebut.
"Saya ingin tetap melanjutkan SMA di Bengkayang, kalau sudah lulus nanti," tuturnya.
Ditempat yang sama, Kepala Desa Setia Budi, Tabrani menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada warga Sempayuk yang telah membantu anak-anak dari desa mereka untuk menetap sementara disana.
"Kondisi akses jalan dari Desa Setia Budi ke Sempayuk ini memang tidak memungkinkan untuk ditempuh sehari-hari, makanya mereka memilih menetap di pondok ini, agar memudahkan mereka ke sekolah," katanya.
Dia berharap, ke depan dengan dibangunnya sekolah mini di Desa Setia Budi, bisa memudahkan anak-anak untuk mendapatkan akses pedidikan.
Sementara itu, Gubernur Kalbar Sutarmidji mengapresiasi para siswa yang menempati pondok sederhana di Dusun Sempayuk, Kecamatan Lumar, Kabupaten Bengkayang, demi menempuh pendidikan.
Diketahui, kisah hidup anak-anak tersebut sempat viral di media sosial setelah diungkap media setempat.
Gubernur Sutarmidji menyatakan pemerintah akan membangun asrama di sekolah agar anak-anak tersebut tidak terlalu jauh dari tempat tinggal ke lokasi belajar.
"Yang di kota jangan sampai kalah dengan semangat mereka," ujar dia.
Baca juga: Sutarmidji apresiasi siswa bertahan di pondok demi pendidikan
Baca juga: Mereka bahagia dikunjungi Gubernur di pondok bambu
Diberi uang Rp20 ribu untuk kebutuhan seminggu
Sabtu, 2 Februari 2019 20:10 WIB