Pontianak (ANTARA) - Tak ingin kehilangan momentum menjaga marwah dunia pendidikan di Kalimantan Barat, sejumlah mahasiswi IKIP PGRI Pontianak melakukan aksi teatrikal olah TKP versi mahasiswi di lingkungan kampus mereka di jalan Ampera, Pontianak.
Aksi teatrikal itu terkait kasus perundungan terhadap seorang pelajar SMP di Kota Pontianak oleh beberapa pelajar SMA, digelar para mahasiswa IKIP PGRI Pontianak.
"Teatrikal mahasiswi yang menutup mulut dengan lakban dan rekonstruksi olah TKP versi mahasisiwi kita menyoroti kasus Aud yang kini masih viral dan menjadi trending topik di media sosial. Momentum ini sebagai refleksi bagi kita semua khususnya dunia pendidikan," kata Yulia Ramadhiyanti, dosen IKIP PGRI Pontianak.
Secara moril pesan yang disampaikan mahasiswi terkait kasus perundungan terhadap Aud tidak boleh terulang. Selain mencoreng dunia pendidikan, ironi kasus perundungan itu terjadi pada anak bawah umur yang seharusnya masih mengenyam pendidikan.
"Bentuk kepedulian mahasiswi kita ini ditekankan kepada remaja bawah umur agar tidak terlibat dalam tindak kriminalitas, apalagi mem-bully hingga melakukan aksi perundungan melampau batas etika dan norma. Tetapi hukum memang harus ditegakkan walau langit runtuh," ucapnya.
Sementara itu, pengurus Kompartemen pendidikan berkelanjutan dan pelatihan Himpunan Psikolog (HIMPSI) Wilayah Kalimantan Barat, Sarah, menilai kasus penganiayaan yang melibatkan korban dan pelaku yang tak lain merupakan anak di bawah umur itu penting mendapatkan pendampingan dan dukungan moral semua pihak.
"Dukungan moral itu perlu diberikan agar mereka tidak mengalami trauma yang berkepanjangan. Anak-anak itu memiliki masa depan dan membutuhkan kita semua sebagai orangtua, teman dan panutan," kata dia.
Kasus perkelahian pelajar jadi momentum menjaga marwah pendidikan
Kamis, 11 April 2019 21:00 WIB