Pontianak (ANTARA) - Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan meminta kepolisian untuk mengusut tuntas terkait e-KTP yang diduga palsu yang dimiliki oleh sejumlah tersangka narkotika yang sudah ditahan oleh Polda Kalbar.
"Jika blanko e-KTP asli kita minta kepolisian cari di wilayah mana, baru kita konfirmasi. Dan usut tuntas e-KTP itu," kata Ria Norsan, saat menghadiri pemusnahan 25,04 kilogram Narkotika jenis Sabu dan puluhan Elektronik Kartu Tanda Penduduk (e-KTP), di Rumah Sakit dr. Anton Soedjarwo, Selasa.
Baca juga: KPU Kayong Utara ingatkan pemilih bawa KTP Elektronik
Diketahui, pemusnahan barang bukti narkotika jenis sabu dan puluhan e-KTP yang diduga palsu, merupakan hasil tangkapan Polda Kalbar beserta jajarannya beberapa waktu yang lalu.
.
Untuk itu, dirinya meminta pihak kepolisian untuk segera mengecek e-KTP yang diduga palsu di dinas penduduk catatan sipil (Disdukcapil) yang ditemukan saat pengungkapan kasus tindak pidana narkotika yang dibawa oleh para tersangka guna mengetahui KTP tersebut.
"Itu e-KTP saya minta dari pihak kepolisian untuk dibawa ke Disdukcapil kita cek dengan alat untuk mengetahui asli apa palsu yang dibawa tersangka. Kita punya alat untuk mengecek keaslian, dimanapun kita berada kalo mau mengecek keaslian itu bisa seperti alat ATM," tuturnya.
Baca juga: Disdukcapil Bengkayang blokir data kependudukan
Dirinya pun terkejut saat melihat puluhan e-KTP yang diduga palsu saat ikut menggelar konperensi pres yang dilakukan Polda Kalbar. Sebab dari hasil pengamatannya, puluhan e-KTP itu bukan saja provinsi Kalbar melainkan ada beberapa e-KTP provinsi lainnya yang diduga palsu yang ditemukan oleh para tangan tersangka.
"Kalau seandainya ada oknum yang memalsukan e-KTP, kita cek dulu dari wilayah mana. Tadi saya liat ada sepuluh e-KTP berbeda wilayah ada sepuluh tempat, ada Bandung, ada Balikpapan dan lain-lain. Saya curiga bisa jadi blanko e-KTP asli Cuma fotonya ditempel oleh para tersangka, karena dari nama e-KTP itu berbeda," tuturnya.