Pontianak (ANTARA) - Berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) Pemerintah Desa (Pemdes) Desa Pedalaman Kecamatan Tayan Hilir dan Desa Teraju Kecamatan Toba di tahun 2019 di tetapkan menjadi desa mandiri. Hal itu dibuktikan dengan penyerahan plakat penghargaan oleh Sekda Kabupaten Sanggau kepada kedua Kades tersebut usai upacara pengibaran bendera HUT ke-74 RI di halaman kantor Bupati Sanggau, Sabtu (17/8) yang lalu.
Di temui diruang kerjanya, Kepala Desa Pedalaman, Sunarto mengatakan, ditetapkanya Desa Pedalaman sebagai Desa Mandiri ini berkat adanya sinergitas dan dukungan dari seluruh stakholder.
"Sinergitas dan dukungan seluruh komponen ini kami rasakan mampu mendorong kami dalam bekerja bersama untuk membangun desa kami. Dukungan penuh juga kami rasakan dari pemerintah, khususnya Pemkab Sanggau, pihak Kecamatan Tayan Hilir, masyarakat dan yang tak kalah pentingnya sinergitas dan dukungan dari perusahaan khususnya PT Antam Tbk Unit Bisnis Pertambangan Bauksit Kalbar," kata Kades Pedalaman, Sunarto di Sanggau, Selasa.
Ia mengatakan, selain dukungan pemerintah, dukungan Antam melalui program CSR-nya sangat membantu Pemdes Pedalaman dalam membangun mulai dari infrastruktur, kesehatan, pendidikan, ketrampilan dan kerajian, olahraga, seni budaya dan pembangunan perekonomian masyarakat kecil dan menengah.
Ia menyatakan apresiasi, kepada seluruh lapisan masyarakat, instansi pemerintah, BPD di lingkup Desa Pedalaman dan pihak perusahaan. Serta memohon kepada seluruh elemen untuk terus bersinergi agar bisa mempertahankan status desa mandiri pada masa masa yang akan datang.
"Kami menyadari bahwa status ini dapat kami raih karena peran berbagai pihak. Seperti BPD sebagai partner kerja pemerintah desa, Kecamatan Tayan Hilir sebagai pembina , Puskesmas Kampung Kawat, dan dunia pendidikan serta tak lepas peran dan dukungan dari berbagai perusahaan khususnya PT Antam Tbk yang konsisten bersinergi dengan Pemdes Pedalaman," paparnya
Hal senada juga di ungkapkan Kades Teraju, Edoardus Ateng. Saat ditemui diruang kerjanya, ia mengatakan keberhasilan yang dicapai saat ini berkat kekompakan semua pihak yang memang menginginkan Desa Teraju dapat terus maju dan berkembang.
"Kami menyadari masih banyak kekurangan, misalnya hotel atau penginapan, PDAM, dan bank belum ada. Mungkin disisi lain, dari 52 indikator yg ada yang lebih menonjol di nilai adalah kegiatan gotong royong arau kerja bakti setiap hari jumat dan hari lain yang dilakukan rutin setiap bulan. Kemudian Poskamling di setiap RT, menjaga lingkungan supaya bersih, dan pengadaan lokasi tempat sampah atau TPA dan lain-lain," kata Ateng.
Sementara itu saat dihubungi, VP CHF UBPB Kalbar, Muhammad Rusdan menambahkan sinergi Antam dengan dua desa ini sudah menjadi komitmen Antam sebagai sebuah perusahaan BUMN yang harus ikut membangun terutama di desa-desa dan kecamatan yang ada di sekitar UBPB Kalbar berada.
"PT Antam Tbk UBPB Kalbar selalu mendorong adanya kerjasama melalui program CSR dengan program pemerintah desa, misalnya dalam peningkatan kapasitas masyarakat dan pengembangan industri kerajinan, pemberian bantuan biaya pendidikan, dan lain sebagainya," pungkas Rusdan.