Pontianak (ANTARA) - Badan Informasi Geospasial (BIG) mengharapkan semua kepala daerah yang ada di Kalimantan Barat mampu memanfaatkan data dan informasi Geospasial untuk membantu berbagai program pemerintahan.
"Saya harap, apa yang dilakukan hari ini bukan hanya kegiatan penandatangan saja, namun lebih dari itu kita mengharapkan agar pelaksanaan di lapangan bisa dilakukan," kata Kepala Bada Informasi Geospasial RI, Prof. DR. Hasanuddin Z Abidin di Pontianak, Selasa.
Ia mengatakan itu usai melakukan penandatangan MoU antara BIG dan pemerintah daerah serta perguruan tinggi serta penandatangan PKS bersama 15 pemda dan perguruan tinggi di Kalbar.
Baca juga: Badan Informasi Geospasial Tingkatkan Data Center Jadi 1.000 TB
Dia mengatakan, peranan informasi Geospasial untuk pembangunan sudah mulai dirasakan, bahkan presiden juga sudah mendukung penuh hal ini.
Untuk itu, Hasanuddin berharap semua kepala daerah yang ada di Kalbar mampu memanfaatkan data yang sudah ada untuk menjalankan program pembangunannya.
Dalam penyajian informasi geospasial ini pihaknya hanya menutup peta tematik yang memiliki nilai strategis untuk pertahanan negara dan sumber daya alam yang kita tutup, sementara untuk informasi lainnya dibuka dan bisa diunduh oleh pihak yang berkepentingan.
"Jumlah pulau kita 17.504 dan wilayahnya sangat luas sekali dimana bentangan dari Sabang sampai Merauke seluas 5.100 kilometer dan ini menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat besar. Hanya saja masalah kita adalah pada konektivitas antar pulau dan akan kita lakukan koneksi dengan simpul jaringan," katanya.
Baca juga: Pemkab Sekadau - BIG kerja sama kembangkan geospasial
Ditempat yang sama, Gubernur Kalbar Sutarmidji menyatakan pihaknya menyambut baik adanya kerja sama dengan BIG dan optimistis dengan data yang lengkap dan akurat, maka berbagai program pembangunan akan lebih mudah dan tepat sasaran.
"Contohnya, di Kalbar memiliki sumber daya alam yang sangat besar dan dengan data dari BIG kita bisa menghitung berapa besar potensi yang bisa kita kelola, seperti potensi bauksit dan sebagainya," kata Sutarmidji.
Menurutnya, dengan mengetahui jumlah cadangan bauksit di Kalbar, dan dengan adanya data berapa jumlah stok dan harga pasaran bauksit di Internasional, maka kita bisa mengendalikan harga bauksit
"Ini lah pentingnya peta untuk melengkapi data yang ada agar kebijakan yang dibuat bisa lebih efisien dan lebih efektif. Sejauh ini, untuk informasi peta permukaan sudah kita miliki," katanya.
Baca juga: Indonesia Belum Tuntaskan Wilayah Perbatasan 310 Mil
Sutarmidji mencontohkan, dengan adanya data dan peta Geospasial, tentu akan memudahkan Pemda dalam menjalankan beberapa program pembangunan.
"Kalau jalan dibangun di daerah cekungan tentu akan beresiko jalan tersebut mudah terendam banjir, sehingga kita bisa menghindari hal itu," katanya.
Ia mencontohkan, pembangunan jalan di Rasau Jaya karena tidak menggunakan peta Geospasial, maka jalan dibangun di atas tanah gambut dan akhirnya saat ini kondisi jalan di sana tidak stabil.
BIG harap kepala daerah di Kalbar manfaatkan data Geospasial
Selasa, 27 Agustus 2019 16:28 WIB