Indonesia Belum Tuntaskan Wilayah Perbatasan 310 Mil

Jakarta (Antara Kalbar) - Indonesia masih memiliki batas-batas wilayah teritorial yang belum tuntas dengan Malaysia, Singapura dan Timor Leste sepanjang 310 mil laut (NM) atau 60,1 persen dari keseluruhan panjang wilayah perbatasan.

"Kesepakatan segmen terbaru adalah dengan Filipina yang ditandatangani di Manila pada 23 Mei 2014," kata Pakar Geodesi dari Badan Informasi Geospasial (BIG), Dr Ir Sobar Sutisna MSurvSc yang dikukuhkan sebagai Profesor Riset di Bogor, Jumat.

Menurut Sobar, sejak 1969 hingga 2014 Indonesia telah  menetapkan batas-batas maritimnya dengan negara tetangga di 18 segmen (area), yakni laut teritorial sepanjang 205,58 mil laut (39,9 persen) dari keseluruhan 515,58 mil laut.

Selain itu batas ZEE yang telah diselesaikan sekitar 2.721,8 mil laut (54,7 persen) dari keseluruhan 4.979,9 mil laut, sehingga ZEE yang belum didelimitasi dengan negara tetangga masih 45,3 persen yaitu dengan India, Thailand, Malaysia, Vietnam, Palau, dan Timor Leste.

Sedangkan batas Landas Kontinen yang telah diselesaikan  3.370,3 mil laut (72,3 persen) dari keseluruhan 4.658,4 Mil Laut dan yang belum tuntas didelimitasi masih sekitar 27,7 persen yaitu dengan Malaysia, Filipina, Palau, dan Timor Leste.

Dalam kesepakatan batas wilayah, peta dasar yang dibuat dengan kaidah geodesi dan kartografi sangat penting, karena kesalahan pemahaman akan isi peta akan berakibat serius, contohnya keputusan politik Indonesia membawa kasus Sipadan dan Ligitan ke Mahkamah Internasional, ujar dia.

Selain batas wilayah dengan negara tetangga, lanjut dia, pada 2013 masih terdapat batas wilayah antardaerah yakni  966 batas  yang harus ditegaskan dan dari jumlah itu baru 310 segmen (32 persen) yang sudah selesai.

Sobar Sutisna dikukuhkan sebagai profesor riset di bidang geodesi bersama Dr Ir Dewayany M.App.Sc di bidang Sistem Informasi Spasial oleh Kepala LIPI Prof Dr Lukman Hakim yang berlaku sebagai Ketua Majelis Pengukuhan.

Keduanya merupakan peneliti senior dan merupakan profesor riset ketiga dan keempat dari BIG, kata Kepala BIG Dr Asep Karsidi dalam acara yang juga dihadiri oleh mantan Menlu Nur Hassan Wirajuda dan pakar hukum Internasional Hikmahanto Juwana.

Asep mengatakan, masih banyak pekerjaan rumah BIG dalam membantu penetapan batas-batas wilayah maritim dengan 10 negara tetangga.

(D009/B. Situmorang)