Jakarta (ANTARA) - Pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2022 antara Indonesia vs Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Kamis pukul 19.30 WIB memang pantas ditunggu oleh pecinta sepak bola seluruh Tanah Air.
Betapa tidak, pertandingan antara Indonesia vs Malaysia ini sangat ditunggu-tunggu karena terakhir kali Timnas Garuda bertemu Harimau Malaya untuk level senior terjadi di Stadion Manahan Solo pada 6 September 2016 dan pada pertandingan persahabatan itu Indonesia menang 3-0.
Khusus di GBK, pertandingan level senior terakhir terjadi pada final Piala AFF 2010 yang saat itu timnas menang 2-1, namun gagal menjadi juara karena dipertandingan leg pertama kalah 0-3. Namun, kondisi sekarang berbeda baik Indonesia maupun Malaysia. Banyak pemain baru yang muncul berikut dengan lokasi pertandingannya yang mengalami perubahan yang cukup signifikan.
Stadion Utama Gelora Bung Karno yang dibangun pada 1960 itu telah direnovasi dengan lebih modern. Salah satu yang mencolok adalah kapasitas penonton. Dulunya bisa menembus angka 100 ribu kini menyusut cukup banyak yaitu sekitar 76 ribu karena saat ini sudah menggunakan sistem kursi tunggal dengan corak warna merah putih.
Begitu juga dengan wajah GBK. Meski tidak ada perubahan yang mencolok, namun tetap menunjukkan semangat muda. Bahkan semangat itu menjalar saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018 dan GBK menjadi lokasi pembukaan dan penutupan.
Pada Asian Games 2018, Indonesia sukses merebut 31 emas, 24 perak, dan 43 perunggu atau menjadi negara dari Asia Tenggara yang masuk jajaran 10 besar. Semangat dan prestasi ini diharapkan menjadi tuah dan ditiru oleh timnas Indonesia yang bakal menjalani pertandingan melawan Malaysia yang dikenal dengan rivalitas lawas sepak bola Asia Tenggara itu.
Beberapa pemain timnya bahkan sudah bersiap diri menghadapi pertandingan pembuka kualifikasi Piala Dunia 2022 itu. Salah satunya Andik Vermansah. Pemain Indonesia yang kenyang pengalaman bermain di Liga Malaysia itu bahkan sudah menuliskan niat pada laman media sosialnya.
"Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi" #kitagaruda
Apa yang ditulis oleh pemain Madura United itu langsung dikomentari oleh pendukungnya termasuk pemain Persebaya yang saat ini menyelesaikan proses naturalisasinya yaitu Otavio Dutra. Selain itu juga ada mantan pemain timnas Syamsir Alam serta pemain PSM Makassar Marc Klok.
Sementara itu, berdasarkan catatan yang dihimpun media sejak 2001, Indonesia masih unggul head to head dengan Malaysia dan berikut catatannya.
1. Indonesia Vs Malaysia 1-0 (Piala Tiger 27 Desember 2002)
2. Malaysia Vs Indonesia 1-1 (Persahahatan 26 Agustus 2003)
3. Malaysia Vs Indonesia 0-0 (Persahabatan 17 Maret 2004)
4. Indonesia Vs Malaysia 1-2 (Piala Tiger 28 Desember 2004)
5. Indonesia Vs Malaysia 4-1 (Piala Tiger 3 Januari 2005)
6. Malaysia Vs Indonesia 1-1 (Merdeka Games 23 Agustus 2006)
7. Indonesia Vs Malaysia 1-1 (Persahabatan 6 Juni 2008)
8. Indonesia Vs Malaysia 5-1 (Piala AFF 1 Desember 2010)
9. Malaysia Vs Indonesia 3-0 (Piala AFF 26 Agustus 2010)
10. Indonesia Vs Malaysia 2-1 (Piala AFF 29 Desember 2010)
11. Malaysia Vs Indonesia 2-0 (Piala AFF 1 Desember 2012)
12. Indonesia Vs Malaysia 2-0 (Persahabatan 14 September 2014)
13. Indonesia Vs Malaysia 3-0 (Persahabatan 6 September 2016)
Saksikan Indonesia vs Malaysia malam ini, tuan rumah berharap tuah GBK
Kamis, 5 September 2019 12:35 WIB