Kapuas Hulu (ANTARA) - Pangdam XII Tanjungpura, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad mengatakan prajurit TNI yang ditugaskan di daerah perbatasan sudah dibekali teknik mengajar di sekolah dalam membantu kekurangan tenaga pendidik terutama di daerah perbatasan Indonesia - Malaysia.
" Para babinsa dan prajurit yang ditugaskan ke daerah perbatasan diharapkan dapat difungsikan untuk mengisi kekosongan tenaga pengajar dalam mencerdaskan anak bangsa," kata Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad, ketika menghadiri kegiatan Petasan, di Desa Merakai Panjang, perbatasan Indonesia - Malaysia, Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Jumat.
Dikatakan Nur Rahmad, selain mengisi kekosongan tenaga pendidik, TNI juga siap membantu pemerintah dalam memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan yang rusak.
Baca juga: Satgas TMMD menjadi guru SD di perbatasan Indonesia - Malaysia
Menurut dia, khusus untuk bidang pendidikan dan kesehatan di daerah perbatasan, berbanding terbalik dengan kondisi yang ada di perkotaan, di daerah perbatasan memiliki keterbatasan mulai tenaga pendidik dan kesehatan mau pun sarana dan prasarana yang ada.
" Letak geografis juga salah satu faktor penyebab tertinggalnya bidang pendidikan dan kesehatan di perbatasan, apalagi dengan kekurangan tenaga pendidik mesti jadi perhatian serius," ucap Nur Rahmad.
Oleh karena itu, TNI terus berupaya membantu pemerintah dalam mendorong peningkatan kualitas pendidikan dengan menyiapkan prajurit TNI yang dapat membantu mengajar di sekolah.
Baca juga: Dandim Putussibau : Babinsa Bantu Pendidikan Bela Negara
Selian itu pada berbagai kegiatan juga salah satunya melalui Pengabdian tanpa batas tentara di perbatasan (Petasan) telah dilaksanakan pengobatan gratis bagi masyarakat yang membutuhkan.
" Sehingga yang kita harapkan program Petasan itu dapat berkelanjutan dalam membantu pemerintah untuk meningkatkan SDM dan kesejahteraan masyarakat," pinta Nur Rahmad.
Baca juga: Prajurit TNI Penjaga Perbatasan Mengajar di Sejumlah Sekolah