Pontianak (ANTARA) - Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie mengatakan, dengan banyaknya wisatawan domestik maupun mancanegara yang hadir pada Festival Cap Go Meh (CGM) kemarin, dipastikan akan memberikan dampak yang positif bagi pendapatan asli daerah (PAD) Kota Singkawang.
"Seperti dari segi perhotelan, restoran maupun perparkiran," katanya di Singkawang, Kalimantan Barat, Selasa.
Ketiga aspek ini, menurutnya dampak positif yang bisa langsung dirasakan oleh Singkawang. Sementara dampak positif yang langsung dirasakan oleh masyarakat adalah bagi mereka yang memanfaatkan momen perayaan Imlek dan Cap Go Meh selama 18 hari di Stadion Kridasana Singkawang.
Baca juga: Perayaan Cap Go Meh Tahun 2020 di Pontianak berakhir
"Dari pemanfaatan momen tersebut, tentunya akan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Kota Singkawang," tuturnya.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada panitia Imlek dan Cap Go Meh Singkawang, karena pelaksanaan perayaan tersebut dinilai sudah berjalan dengan baik dan lancar.
Menurutnya, pelaksanaan perayaan Imlek dan Cap Go Meh di tahun ini telah mengalami satu perubahan yang baru, yang salah satunya penonton (wisatawan) bisa menyaksikan Festival Cap Go Meh dengan duduk sehingga kelihatan lebih tertib dan teratur. Dan penonton (wisatawan) bisa lebih lama menyaksikan kegiatan Nasional tersebut.
"Inovasi-inovasi seperti inilah yang sangat kita perlukan karena dapat menguntungkan bagi semua pihak," ungkapnya.
Baca juga: Menteri Agama lepas ratusan peserta festival CGM di Singkawang
Dia juga meminta kepada Dinas Pariwisata Singkawang untuk bisa berperan aktif dalam mempromosikan Cap Go Meh kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
"Apa yang sudah dilakukan, hendaknya promosikan juga secara gencar ke masyarakat yang berada di belahan dunia, supaya mereka tahu kalau Singkawang ada budaya Cap Go Meh," pintanya.
Tjhai Chui Mie mengatakan, pada perayaan Festival Cap Go Meh tahun ini cukup ramai disaksikan wisatawan Domestik maupun Mancanegara.
"Meskipun Gubernur Kalbar telah menginstruksikan untuk melarang turis dari China masuk ke Kalbar tak terkecuali ke Kota Singkawang untuk sementara waktu, ditambah adanya isu hoaks yang menyebutkan bahwa ada satu pasien suspect virus corona yang dirawat di RSUD Abdul Aziz Singkawang sama sekali tidak memberikan dampak yang signifikan pada perayaan tersebut," kata Tjhai Chui Mie.
Menurutnya, wisatawan mancanegara yang datang ke Kota Singkawang pada event Cap Go Meh bukan hanya berasal dari negara China saja, tetapi juga banyak dari negara-negara lainnya, seperti Malaysia.
Baca juga: Jelang Cap Go Meh, ratusan Tatung "cuci jalan" di Singkawang
"Dan kedatangan mereka bukan hanya sekedar untuk menyaksikan festival Cap Go Meh saja, tapi juga ada yang ikut menjadi peserta parade tatung seperti dari Malaysia," ujarnya.
Dengan adanya evaluasi-evaluasi dari Pemkot Singkawang bersama dengan panitia, tentu ke depannya Festival Cap Go Meh bisa dikemas dengan lebih baik lagi dan semakin banyak mendatangkan wisatawan.
"Para wisatawan yang datang juga hendaknya diakomodir sehingga dapat menyaksikan event ini dengan baik," katanya.
Bahkan ada rencana Pemkot dan panitia, untuk mencari tempat yang cocok untuk pelaksanaan Festival Cap Go Meh k edepannya.
Baca juga: Tatung Australia dan Malaysia ikut meriahkan CGM Singkawang
Mengingat rute dan panggung kehormatan yang dilalui sekarang ini, cukup banyak melewati rumah-rumah ibadah dan rumah sakit, sehingga dapat mengurangi nilai dari event budaya itu sendiri.
"Jadi ini yang mesti kami pikirkan ke depannya, dimana tempat yang paling cocok untuk pelaksanaannya. Sehingga tidak lagi mengganggu ibadahnya umat apapun dan rumah sakit yang merupakan pelayanan yang paling urgen," ujarnya.
Baca juga: Jelang Cap Go Meh, ratusan Tatung "cuci jalan" di Singkawang
Baca juga: Sudah 813 tatung daftarkan diri untuk perayaan Cap Go Meh di Singkawang
Baca juga: Pelepasan ribuan parade tatung di Singkawang
Cap Go Meh berdampak positif bagi PAD Singkawang
Selasa, 11 Februari 2020 15:50 WIB