"Fungsi BI secara mandatnya adalah mengendalikan inflasi. Kalau inflasinya sudah terkendali maka sangat penting juga mendorong pertumbuhan ekonominya," kata Deputi Gubernur BI Sugeng saat mengukuhkan Kepala Kantor Perwakilan Wilayah BI Kalbar di Pontianak, Jumat.
Menurut dia, kondisi inflasi yang terkendali sangat penting sehingga BI akan selalu mengawal upaya menjaga inflasi.
Baca juga: Inflasi Kalbar 2019 terendah dalam tiga tahun terakhir
"Alhamdulillah inflasi di sini cukup terkendali. Tugas kami bagaimana mengawal inflasi yang sudah bagus ini bisa berlanjut dan semakin baik. Kestabilan inflasi itu sangat penting, kalau inflasi rendah itu berdampak pada kesejahteraan masyarakat," kata dia.
Ia juga mengatakan bahwa dampak inflasi yang tinggi akan membuat suatu negara rakyatnya menderita.
"Jangan main-main dengan inflasi karena negara dengan inflasi yang tinggi, rakyatnya menderita sekali. Kembali, jangan main-main dengan inflasi," katanya.
Menurut dia, BI tidak hanya fokus ke pengendalian inflasi saja, BI juga akan menggali sumber-sumber untuk pertumbuhan ekonomi baru di Kalbar.
"Kalau inflasi sudah terjaga kami juga berpesan kepada Kepala Kantor Perwakilan Wilayah BI Kalbar yang baru Agus Chusaini untuk bisa menggali sumber-sumber pertumbuhan ekonomi yang baru," tambahnya.
Ia menyebutkan BI berperan penting mendorong perkembangan sektor pariwisata di Indonesia umumnya dan di Kalbar khususnya.
Baca juga: BI Kalbar prediksikan ekonomi Kalbar tidak berubah
"Kami di BI secara nasional juga memiliki peran penting mendorong sektor pariwisata. Kami di sini melihat potensi pariwisata yang cukup bagus jika dikelola satu di antaranya Sungai Kapuas. Kalau di Thailand, Sungai Kapuas itu sudah menjadi sumber pariwisatanya," katanya.
Kegiatan pengukuhan Kepala Kantor Perwakilan BI Kalbar tersebut juga dihadiri Gubernur Kalbar, Sutarmidji. Pada kesempatan itu Sutarmidji meminta BI Kalbar di bawah kepemimpinan yang baru terus mempertahankan dan meningkatkan prestasi. Apalagi saat ini kota yang menjadi fokus perhitungan inflasi atau IHK di Kalbar bertambah menjadi tiga.
"Sintang menyusul Kota Pontianak dan Singkawang sebagai kota yang dipantau tingkat inflasinya. Nah, itu harus betul - betul dimaksimalkan pengendaliannya agar inflasi Kalbar tidak tinggi. Sejauh ini Sintang sebagian memang kebutuhannya masih dari luar dan ritme inflasi belum tahu. TPID ini harus pantau," katanya.
Baca juga: Kangkung penyumbang inflasi terbesar Kalbar selama Juni
Baca juga: Ayam ras sumbang inflasi terbesar di Kalbar pada bulan Mei
Baca juga: Angkutan udara jadi penyumbangan utama inflasi Kalbar