Pontianak (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Provinsi Kalbar, Sidiq Handanu menyatakan, dari hasil rapid test yang dilakukan di enam pasar tradisional di Pontianak ditemukan enam kasus reaktif COVID-19.
"Dari sekitar 500 sampel rapid test yang kami lakukan di enam pasar tradisional, enam hasilnya reaktif sehingga akan dilakukan swab tenggorokan," kata Sidiq Handanu di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan, keenam orang tersebut, ada pedagang dan pembeli di dua pasar tradisional yang ditemukan hasil rapid test-nya reaktif.
"Kami sudah meminta kepada keenam orang tersebut agar melakukan isolasi mandiri, kalau mereka bandel, maka akan dilakukan isolasi oleh pemerintah, dan untuk memastikannya mereka tertib maka dilakukan pengawasan," kata Sidiq.
Keenam yang hasil rapid test reaktif, yakni di pasar tradisional Kecamatan Pontianak Barat empat kasus, dan pasar tradisional di kawasan Pal III dua kasus, kata Sidiq.
Sidiq mengimbau kepada masyarakat agar mematuhi aturan pemerintah, seperti menggunakan masker, sering cuci tangan menggunakan sabun dan menjaga jarak aman.
Saat ini, Pemkot Pontianak, juga mulai uji coba pemberlakuan jam malam, untuk membatasi aktivitas masyarakat dalam mencegah dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di kota itu.
Uji coba pemberlakuan jam malam itu, mulai dilakukan Kamis (30/4) malam pukul 21.00 WIB hingga Jumat (1/5) pukul 03.00 WIB pagi hingga tiga hari ke depannya.