Pontianak (ANTARA) - Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Pemerintah Kabupaten Mempawah, Kalbar memastikan pelayanan kesehatan dan KB bagi akseptor tetap bisa berjalan secara optimal meskipun saat ini pandemi COVID-19.
"Pelayanan kesehatan dan KB di faskes-faskes (fasilitas kesehatan) Kabupaten Mempawah ini tetap bisa kami jalankan. Namun hal itu kami lakukan sesuai protap COVID-19, di mana setiap petugas pelayanan harus menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) lengkap, kemudian pasien yang dilayani juga harus menggunakan masker," kata Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Pemkab Mempawah Jamiril di Mempawah, Sabtu.
Ia mengatakan protap COVID-19 sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) itu digunakan agar jangan sampai terjadi paparan virus corona jenis baru tersebut, baik kepada petugas medis, bidan, maupun pasien.
"Karena kita tidak tahu yang melayani dan yang dilayani terpapar virus corona atau tidak. Untuk itu, kami berusaha seminimal mungkin menekan terjadi terpaparnya bagi tenaga medis ataupun bidan kami dan pasien atau akseptor," katanya.
Dia mengatakan bila ada yang berisiko terpapar COVID-19 maka Dinkes Mampawah akan melakukan tes cepat, terutama bagi para akseptor yang berasal dari wilayahnya terindikasi terpapar COVID-19.
Hal itu, katanya, perlu dilakukan untuk mengetahui apakah yang bersangkutan reaktif atau nonreaktif COVID-19.
"Inilah salah satu cara kami untuk mencegah penularan virus corona. Kami juga saat ini melakukan 'rapid test' (tes cepat) kepada petugas medis pelayanan kesehatan dan KB. Bila mereka ditemukan ada yang reaktif maka mereka langsung dirumahkan dan diisolasi mandiri selama 14 hari sampai pada masa pemeriksaan berikutnya mereka sudah dinyatakan nonreaktif," katanya.
Dia mengatakan hingga saat ini, pasien atau akseptor KB setiap hari tetap banyak yang minta dilayani pemasangan alat kontrasepsi KB.
Namun, dalam kondisi pandemi COVID-19, para aksektor itu diatur untuk tetap menggunakan masker dan menghindari kontak fisik.
"Mereka yang dapat ke puskesmas atau ke faskes pelayanan KB, tempat duduknya kami atur saat mereka menunggu antrean. Dan alhamdulillah hingga saat ini belum ada petugas medis kami yang terpapar saat menjalani pelayanan, sementara untuk APD para medis yang ada saat ini masih mencukupi," katanya.