Jakarta (ANTARA) - Pembuat game Call of Duty, Infinity Ward, mengumumkan akan mengeluarkan lebih banyak larangan untuk nama pengguna yang rasis, serta mengambil lebih banyak langkah untuk memantau konten rasis dalam permainan di masa depan.
"Tidak ada tempat untuk konten rasis di game kami. Ini adalah upaya yang kami mulai dengan rilis dan kami perlu melakukan pekerjaan yang lebih baik. Kami mengeluarkan ribuan larangan setiap harinya untuk nama yang rasis atau berorientasi pada kebencian," kata Infinity Ward dalam cuitan.
Baca juga: Pengeluaran untuk video game di AS naik sembilan persen
Infinity Ward berjanji untuk mengeluarkan lebih banyak larangan untuk nama pengguna yang rasis, sekaligus mencari cara untuk menyaring konten rasis dan melarang pemain untuk melakukan itu -- termasuk alat pelaporan.
Langkah ini hadir setelah pengguna Reddit melapor kepada Infinity Ward melalui video yang menunjukkan lusinan akun menggunakan kata-kata rasisme sebagai nama pengguna mereka. Sementara, kata-kata rasial tidak diizinkan sebagai nama pengguna, pemain menggunakan simbol untuk mengakali filter yang ada.
Pengawasan ini menjadi sorotan di tengah-tengah protes seputar kematian George Floyd, pria kulit hitam tak bersenjata yang dibunuh oleh perwira polisi Minneapolis Derek Chauvin.
Pengawasan ini juga disorot di tengah-tengah protes baru-baru ini seputar pembunuhan George Floyd, seorang pria kulit hitam tak bersenjata yang dibunuh oleh perwira polisi Minneapolis Derek Chauvin.
Kejadian tersebut juga membuat perusahaan game lain juga menyatakan dukungan, donasi untuk Black Lives Matter, dan berjanji untuk mendorong diversifikasi di industri game.
Baca juga: Tujuh aplikasi game bertema Ramadhan
Baca juga: PUBG Mobile Pro League Indonesia Series pecahkan rekor penonton
Baca juga: Microsoft luncurkan cuplikan game "Assassin's Creed" untuk Xbox X
Pembuat "game" Call of Duty bakal tandai pemain rasis
Kamis, 4 Juni 2020 15:58 WIB