Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat pada tahun 2020 melakukan kegiatan bedah rumah 926 unit melalui anggaran yang bersumber dari dana DAK, APBN, dan APBD.
"Saat merebaknya wabah COVID-19 pemerintah daerah berjuang agar mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat berupa bedah rumah yang tidak layak huni untuk masyarakat KKU. Alhamdulillah sekarang kita mendapatkan bantuan tersebut sebanyak 926 unit," ujar Bupati KKU, Citra Duani saat dihubungi di Sukadana, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa program bedah rumah tersebut tersebar di seluruh kecamatan yang ada di KKU.
"Bedah rumah tidak layak huni di Kayong Utara ini akan mendapatkan bantuan berupa uang sebesar Rp17,5 juta, dan sebelumnya hanya Rp15 juta.
"Adapun penambahan Rp2,5 juta tersebut untuk upah tukang. Sedangkan yang Rp juta untuk keperluan bahan-bahan material bangunan," paparnya.
Selanjutnya terkait dengan bedah rumah, pihaknya dari pemerintah daerah akan memprogramkan setiap tahun bantuan bedah rumah dan akan terus mendata rumah yang layak untuk dibantu.
"Ke depan kita akan terus memprogramkan setiap tahun program bedah rumah tidak layak huni ini dan kita akan terus melakukan kerjasama dengan pemerintah pusat agar bantuan ini terus meningkat. Sehingga dengan demikian kita akan terus melakukan pendataan dan kita akan lihat rumah mana saja yang benar-benar tidak layak huni," katanya.
Ia juga berharap tahun depan Kayong Utara bisa mendapatkan bantuan bedah rumah dari pemerintah pusat lebih banyak lagi karena masih banyak rumah-rumah warga yang perlu mendapatkan perhatian serius. Sehingga dengan bantuan tersebut masyarakat bisa menempati rumah yang layak huni dan sehat.
Sebelumnya, Bupati KKU pada Kamis (4/6/2020) telah menghadiri sekaligus secara simbolis melakukan bedah rumah tidak layak huni di Desa Alur Bandung, Kecamatan Teluk Batang. Rumah yang dibedah di Desa Alur Bandung ada 30 unit.