Jakarta (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mendorong perkembangan ekonomi kerakyatan guna membangun kemandirian bangsa di tengah era deglobalisasi yang muncul akibat pandemi COVID-19.
"Pandemi COVID-19 ini sebetulnya tidak hanya sebagai tantangan, tetapi juga peluang," kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam konferensi pers melalui Webinar di Kantor BKKBN Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan pandemi COVID-19 diakui memang menimbulkan dampak terhadap perekonomian tidak hanya di Indonesia, tetapi juga hampir seluruh dunia.
Dampaknya terhadap ekonomi tersebut menyebabkan rantai pasokan dunia juga terkunci, sehingga globalisasi menghadapi kendala.
"Bahwa globalisasi yang berkembang saat ini bisa terjadi stagnan dan bahkan menjadi deglobalisasi, karena hubungan antarnegara menjadi berhenti. Jadi rantai pasok antarnegara ke negara lain terhenti," katanya.
Oleh karena itu, di tengah era deglobalisasi akibat COVID-19, Indonesia semestinya memiliki kesempatan yang lebih besar dibandingkan negara-negara lain karena memiliki sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk kemandirian rakyat melalui ekonomi kerakyatan.
"Jadi ini semestinya jadi kesempatan. Ketika kemarin kita sangat tergantung dengan produk-produk luar, maka kesempatan baik, ketika ada deglobalisasi ini, bangsa kita ini bisa memanfaatkan produknya sendiri," kata dia.
Hasto mencontohkan daerah yang pernah dipimpinnya di Kulonprogo, yang saat ini menjadi daerah yang lebih mandiri setelah daerah tersebut mengupayakan Program Bela dan Beli Produk Sendiri.
Dengan memanfaatkan beras, produk batik dan air yang diproduksi secara lokal, perekonomian dan kemandirian warga di daerah tersebut juga semakin meningkat.
"Ini adalah ekonomi kerakyatan. Dan di tengah pandemi ini, luar biasa sekali sebetulnya kalau deglobalisasi ini dimanfaatkan oleh negara seperti indonesia," kata Hasto.
Di saat rantai pasokan dunia terhenti akibat COVID-19, masyarakat semestinya bisa memanfaatkan barang-barang yang diproduksi secara lokal oleh UMKM, koperasi dan lain-lain, sehingga perekonomian para pengusaha kecil yang memanfaatkan peluang tersebut dapat terangkat.
Meski demikian, Hasto juga menekankan bahwa peluang usaha tersebut juga perlu didukung dengan sistem teknologi dan informasi (TI) yang memadai.
"Jadi semestinya kita bisa memanen kesempatan di tengah pandemi ini melalui ekonomi kerakyatan. Tetapi tentunya memang harus betul-betul berbasis sistem yang baik," kata Hasto.
BKKBN dorong ekonomi kerakyatan demi kemandirian bangsa saat pandemi
Rabu, 10 Juni 2020 16:04 WIB