Pontianak (ANTARA) - Ketua KPU Bengkayang, Kalimantan Barat, Musa Jairani, menyebutkan bahwa pihaknya dalam beberapa kegiatan berkaitan pelaksanaan Pilkada 2020 dilakukan secara virtual atau online.
"Banyak kegiatan dan tahapan Pilkada Bengkayang baik telah maupun akan kita lakukan secara virtual atau online. Hal itu karena beberapa tahapan pelaksanaan Pilkada 2020 di Bengkayang segera di aktifkan," ujar Ketua KPU Bengkayang saat dihubungi di Bengkayang, Senin.
Ia mencontohkan ada dua pegawai negeri sipil (PNS) Satker Sekretariat KPU Kabupaten Bengkayang ikut pelantikan secara online, serentak se- Kalbar.
"Pengambilan sumpah janji jabatan Satker Sekretariat KPU dilakukan secara virtual melalui aplikasi zoom. Memang memasuki era normal baru hampir semua kegiatan dilakukan secara virtual dalam rangka mencegah wabah COVID-19," jelas dia.
Baca juga: Pilkada ditengah pandemi COVID - 19 Kapuas Hulu miliki 804 TPS
Ia menambahkan bahwa pihaknya sedang melakukan optimalisasi anggaran karena ada pengurangan-pengurangan kegiatan Bimtek secara langsung atau tatap muka dan lebih diutamakan lebih media virtual termasuk perjalanan yang akan berkurang.
"Tentu secara virtual ada efisiensi atas kegiatan-kegiatan tersebut. Namun ada konsekuensi lainnya seperti pembiayaan berhadap biaya internet, terutama untuk teman-teman di kecamatan," jelas dia.
Hanya saja kata Musa, untuk secara virtual memiliki terkendala sendiri karena akses internet hingga ke daerah belum terkoneksi dengan merata.
"Tentu ini akan menjadi kendala tersendiri karena tidak semua kecamatan terakses internet. Dalam pemetaan kami masih ada empat kecamatan yang belum terjangkau internet, seperti Kecamatan Suti Semarang, Siding, Lembah Bawang dan Teriak," katanya.
Baca juga: KPU Kapuas Hulu utamakan keselamatan pada Pilkada ditengah pandemi
Lanjutnya, untuk tingkat desa pun nanti ada beberapa kegiatan yang dilakukan secara virtual terkait tahapan Pilkada.
"Namun jika ada kendala dengan internet nanti akan di lakukan secara langsung dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan," tutur Musa Jairani.
Musa mengatakan Pilkada di era normal baru pandemi COVID-19 ini akan berbeda dan tentu tidak adanya kampanye terbuka. Semuanya dilakukan secara virtual atau online, termasuk debat publik yang tidak menghadiri orang banyak. Hanya saja, kampanye secara online ini tentu akan lebih berat dan peluang untuk pelanggaran lebih besar.
"Ini akan menjadi pekerjaan berat bagi teman-teman siber crime di kepolisian dan Bawaslu yang terus melakukan pemantauan dan pengawasan. Ini pekerjaan berat bagi mereka, tentu ini lebih sulit mendeteksi kegiatan secara digital dibandingkan secara langsung," katanya.
Musa berharap dengan tahapan Pilkada yang memperhatikan protokol kesehatan dalam mencegah COVID-19, ia berharap tidak ada kasus lagi.
"Kata kuncinya bagaimana sukses Pilkada, sukses juga pencegahan COVID-19," harap Musa.
Baca juga: KPU Kapuas Hulu: Pilkada serentak digelar 9 Desember 2020
Baca juga: Kapuas Hulu siapkan Rp61,890 miliar untuk Pilkada 2020
Baca juga: Ketua KPU instruksikan PPK dan PPS Pilkada 2020 kembali aktif