Sanggau (ANTARA) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sanggau, Siron mengatakan banjir bandang yang terjadi di Desa Nekan, Kecamatan Entikong mengakibatkan sejumlah fasikitas umum dan rumah warga mengalami rusak berat, bahkan satu jembatan di daerah tersebut putus akibat terjangan arus deras.
" Kami sudah melihat kelokasi, jembatan yang putus itu merupakan jembatan penghubung akses jalan Dusun Gramajaya menuju Dusun Punti Kayan," kata Siron, dihubungi ANTARA, di Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis.
Menurut Siron, selain jembatan yang putus, tembok pagar SDN 08 Nekan juga jebol, kemudian Kantor Desa Nekan dan beberapa rumah warga juga mengalami kerusakan.
Ia mengatakan saat ini warga masih melakukan pembersihan di rumah masing - masing serta dibantu oleh tim gabungan baik itu TNI, Polri dan tim lainya yang membantu warga.
Untuk sementara kata Siron, BPBD Sanggau sudah menyakurkan logistik sembako termasuk makanan siap saji dan sejumlah selimut.
Selain itu, pihaknya juga telah melakukan pendataan terhadap warga terdampak banjir, dimana untuk Dusun Gramajaya yang terdiri dari 135 Kepala keluarga (KK) dan Dusun Nekan terdiri dari 118 KK.
" Kondisi dua dusun di Desa Nekan memang memprihantinkan setelah banjir bandang, mereka sangat membutuhkan uluran tangan karena harta benda mereka tidak sempat diselamatkan," ucap Siron.
Banjir bandang di Dusun Gramajaya dan Dusun Nekan, Desa Nekan Kecamatan Entikong, daerah perbatasan Indonesia - Malaysia, wilayah Sanggau tersebut dikarenakan curah hujan yg tinggi dari pukul 14.30 WIB hingga pukul 16.30 WIB, Rabu (8/7) kemarin, sehingga aliran sungai meluap yang mengakibatkan banjir bandang dengan ketinggian kurang lebih 1,5 meter, kemudian sekitar pukul 01.10 WIB, Kamis (9/7) debit air surut.
Jembatan di Desa Nekan Entikong putus akibat banjir bandang
Kamis, 9 Juli 2020 11:54 WIB