Pontianak (ANTARA) - Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Kalimantan Barat Syarif Abdullah Alkadrie menegaskan menolak isu primordial dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah di tujuh kabupaten di Provinsi Kalbar pada Desember mendatang.
"NasDem dengan tegas menolak isu primordial, bagaimana mau membangun daerah kalau hanya mengangkat isu primordial," kata Syarif Abdullah di Pontianak, Senin.
Ia melanjutkan, dalam memimpin daerah, bukan hanya berbicara atas nama satu suku atau agama saja. "Tapi untuk semua agama dan suku," ujar anggota DPR RI Dapil Kalbar 1 ini.
Ia mengatakan, kalau hanya mengedepankan simbol-simbol primordial saja, sebaiknya yang bersangkutan cukup menjadi kepala adat atau suku.
"Ini kepala daerah, dia harus di atas semua," ujar Syarif Abdullah.
Pada kesempatan itu, ia juga mengingatkan agar kader dan pengurus Partai NasDem tidak main-main dalam menghadapi pilkada.
"Pesan dari DPP sudah jelas, tidak ada toleransi bagi kader yang main 'dua kaki', baik dari pusat, provinsi atau kabupaten/kota," kata dia.
Ia menambahkan, jika ada kader yang terbukti seperti itu maka akan langsung diberikan sanksi.
Partai NasDem menyerahkan surat dukungan pasangan bakal calon bupati - wakil bupati yang akan diusung di tujuh daerah di Provinsi Kalimantan Barat pada pilkada mendatang di Pontianak, Minggu malam.
Surat dari DPP Partai Nasdem tersebut untuk tujuh daerah yakni Kabupaten Melawi, Kapuas Hulu, Sintang, Sekadau, Bengkayang, Sambas dan Ketapang.
Adapun tujuh pasangan bakal calon bupati - wakil bupati yakni :
1. Kabupaten Melawi : Panji - Abang Ahmadin
2. Kabupaten Kapuas Hulu : Baiduri Ahmad - Rufina Sedang
3.Kabupaten Sintang : Jarot Winarno - Sudiyanto
4.Kabupaten Sekadau : Aron - Subandrio
5. Kabupaten Bengkayang : Martinus Kajot - Carlos Dja'fara
6. Kabupaten Sambas : Helman Fachri - Darso
7. Kabupaten Ketapang : Junaidi - Sahrani
Dalam pilkada mendatang, NasDem berkoalisi dengan sejumlah partai di Kalbar.