Kotawaringin Timur (ANTARA) - Semakin dekat menuju berakhirnya kegiatan TMMD Reguler ke-109 Kodim 1015/Spt, sejumlah sasaran fisik terus digenjot pembangunannya. Banyak tantangan yang dihadapi oleh anggota Satgas TMMD untuk menyelesaikan pembangunan sasaran fisik.Hal ini tentu menjadi pengalaman berharga bagi setiap prajurit TNI yang terlibat.
"Lokasi dilaksanakannya TMMD yang berada di daerah terisolir menyebabkan sulitnya untuk mengirimkan bahan bahan yang digunakan untuk renovasi jembatan, mushola dan pembangunan pos terpadu. Dan ini menjadi pengalaman berharga bagi anggota kami," jelas Komandan Kodim 1015 Sampit, Letkol Czi Akmad Safari, Senin.
Namun demikian kesulitan- kesulitan yang dihadapi selama kegiatan TMMD berlangsung tersebut, jelas Dandim, akan menjadi pengalaman yang sangat berharga dan tidak terlupakan bagi para prajurit.
"Kami berharap agar kegiatan TMMD yang dilaksanakan di Kecamatan Pulau Hanaut ini bermanfaat bagi masyarakat dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat," tambahnya.
Dalam kegiatan TMMD yang dilaksanakan dari tanggal 22 September hingga tanggal 21 Oktober 2020 tersebut, program sasaran fisik yang dilaksanakan antara lain rehab jembatan Handil Gayam ukuran panjang 15,30 meter dan lebar 3,80 meter di RT 11/ RW 4 Desa Bapinang Hilir. Kemudian jabatan Handil Samsu panjang 42 meter dan lebar 3,80 meter di RT 12/ RW 4 Desa Bapinang Hilir.
Selanjutnya jembatan Sungai Babirah panjang 42 meter dan lebar 3,80 meter di RT 07/ RW 03 Desa Babirah. Kemudian sasaran tambahan renovasi Mushola Al Hidayah panjang 6,50 meter dan lebar 6,50 meter serta pembangunan pos terpadu.
TMMD di daerah terisolir jadi pengalaman berharga prajurit TNI
Senin, 12 Oktober 2020 13:05 WIB