Pontianak (ANTARA) - Sebanyak 240 orang mengikuti tes cepat dan tes usap COVID-19 yang dilaksanakan Tim Penggerak PKK Kabupaten Kubu Raya, dan dari jumlah tersebut sebanyak 8 orang reaktif COVID-19.
"Pada kegiatan tes cepat dan tes usap COVID-19 yang kita laksanakan kemarin, diikuti sebanyak 240 orang. Hasilnya, 232 non-reaktif dan 8 reaktif," kata Ketua TP PKK Kubu Raya, Rosalina Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Sabtu.
Dia menjelaskan untuk masyarakat yang di ketahui reaktif, pihaknya langsung melaksanakan tes usap yang dilaksanakan di mobil laboratorium cepat milik Pemkab Kubu Raya.
"Adapun peserta untuk kegiatan ini diikuti oleh TP PKK yang ada di sejumlah kecamatan terdekat dan sejumlah masyarakat dari Desa Serdam, Sungai Raya, Parit Baru, Teluk Kapuas, Limbung dan Arang Limbung," tuturnya.
Rosalina menyampaikan dilaksanakannya kegiatan tersebut untuk menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam pencegahan dan pengendalian COVID-19 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2020 tentang Percepatan Penurunan Kasus COVID-19.
"Kegiatan ini juga dilaksanakan dalam rangka peringatan Hari Ibu 2020, sehingga seluruh Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) sebagai mitra pemerintah akan menyelenggarakan tes cepat COVID-19 untuk kaum perempuan," katanya.
Dengan terselenggaranya kegiatan tersebut, Rosalina menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pemda Kubu Raya, Dinas Kesehatan Kubu Raya, beserta seluruh petugas kesesehatan, petugas Puskesmas, TP PKK Kabupaten, Kecamatan dan Desa serta seluruh peserta tes usap yang telah hadir.
Terpisah, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menyampaikan apresiasi kepada TP PKK Kubu Raya dan Dinkes setempat yang telah berhasil melaksanakan kegiatan itu.
"PKK itu organisasi yang fokus pada penguatan kualitas tiap rumah tangga, yang bergerak membantu pemerintah untuk kepentingan hajat hidup rakyat banyak, sehingga PKK itu bekerja dan mengabdi buat rakyat dan bukan buat kepentingan elit-elit, " kata Muda.
Untuk itu, katanya, PKK itu atasan-nya adalah rakyat semata, maka PKK juga bertanggung jawab bukan kepada elit, tetapi rakyat.
"PKK harus bergerak dengan sikap tata etika baik dan komunikasi yang intelek dan sopan santun dikedepankan dalam gerakannya agar bisa menjadi tauladan bagi tiap rumah tangga untuk lebih berkualitas, beradab dan bermartabat," tuturnya.
Dia menambahkan meski kader PKK banyak berasal dari kampung, tapi yang penting tidak kampungan dalam bersikap dan berbicara.
"Ayo terus bersemangat turut Kepong Bakol (gotong royong) untuk perkuat rumah tangga dan generasi berkualitas menanjak di seluruh titik penjuru desa," kata Muda.