Pontianak (ANTARA) - Pandemi COVID-19 yang masih berlangsung hingga saat ini, sangat berdampak pada perekonomian masyarakat kurang mampu, seperti yang dirasakan Suripah (38), penjual pecal dijalan Lapan, Kelurahan Siantan Hulu, Kecamatan Pontianak Utara.
"Selama pandemi ini pendapatan saya sangat jauh berkurang, karena anak-anak sekolah pada libur. Untung ada bantuan listrik gratis dari Pemerintah melalui PLN, sehingga beban pengeluaran bulanan saya jadi berkurang," ungkap Suripah.
Diakuinya, setiap bulan Ia harus mengeluarkan uang sekitar 100 ribu untuk membeli token listrik.
"Uang untuk pembelian token listrik bisa saya belikan beras untuk makan anak-anak. Terima kasih yang sebesar-besarnya saya ucapkan kepada PLN atas bantuan listrik gratisnya," tutur Suripah.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Gunardi (32), pedagang pentol kuah keliling yang tinggal di TPI Kelurahan Sungai Beliung, Kecamatan Pontianak Barat. Menurutnya, bantuan listrik gratis ini sangat membantu warga kurang mampu yang tidak memiliki penghasilan tetap seperti dirinya.
"Alhamdulillah, sejak bulan April lalu, saya tidak pernah membayar rekening listrik, katanya digratiskan oleh Pemerintah. Saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah dan PLN atas perhatian dan kepeduliannya membantu warga miskin seperti kami ini," kata Suripto.
Senada, Masriyeh (47) warga Jalan 28 Oktober Kelurahan Siantan Hulu Kecamatan Pontianak Utara juga merasa bersyukur atas bantuan listrik gratis yang dinikmatinya sejak bulan April lalu.
Ia berharap bantuan listrik gratis ini masih dapat dinikmatinya hingga pandemi COVID-19 berakhir.
"Sebelum ada virus Corona, untuk memenuhi kebutuhan keluarga, saya berjualan makanan kecil-kecilan di depan rumah, namun sekarang sepi pembelinya, akhirnya saya berjualan apa saja asal bisa mendapatkan uang halal untuk makan keluarga. Bantuan listrik gratis dari Pemerintah sangat membantu meringankan beban hidup kami," kata Masriyeh.
Sementara itu, Ari Dartomo, General Manager PLN Kalbar menegaskan bahwa pemberian stimulus COVID-19 merupakan wujud kepedulian Pemerintah terhadap beban hidup masyarakat kurang mampu yang sangat terdampak selama pandemi berlangsung.
"Khusus di Kalimantan Barat, setiap bulannya kami mengeluarkan anggaran sekitar 22 milyar untuk memberikan stimulus listrik gratis kepada masyarakat kurang mampu," jelas Ari.
Lebih lanjut Ari berharap, melalui bantuan stimulus COVID-19 ini setidaknya dapat mengurangi beban hidup masyarakat kurang mampu. Sehingga mereka dapat lebih fokus dalam berkerja mencari nafkah untuk keluarga tanpa harus memikirkan biaya listrik setiap bulannya.