Mukomuko (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu menyatakan sampai sekarang sebanyak 1.138 tenaga guru, staf di SD dan SMP yang berstatus sebagai tenaga honorer di daerah ini tetap bekerja meskipun tiga bulan belum menerima gaji dari APBD.
“Mereka tetap semangat menjalankan pekerjaannya seperti biasa, meskipun mereka belum menerima gaji,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko Darsono di Mukomuko, Jumat.
Sebanyak 1.138 tenaga guru, staf di SD dan SMP yang berstatus sebagai honorer di Kabupaten Mukomuko sejak tiga bulan belum menerima gaji yang bersumber dari APBD setempat.
Mereka ini belum menerima gaji sejak bulan Oktober, November dan Desember 2020. Seharusnya pembayaran gaji tenaga pendidik dan nonkependidikan ini di awal Desember 2020 ini.
Terkait dengan tenaga honorer yang selama tiga bulan belum menerima gaji dari APBD, ia mengatakan, pihaknya telah mengusulkan anggaran untuk membayar gaji ribuan tenaga honorer.
“Awal Desember 2020 kami sudah mengusulkan surat perintah membayar (SPM) dan surat perintah pencarian dana (SP2D) untuk gaji para tenaga honorer daerah ini, selanjutnya menjadi tanggung jawab instansi yang menangani keuangan pemerintah setempat,” ujarnya.
Ia menyebutkan,sekitar Rp4 miliar dana yang dibutuhkan untuk membayar gaji sebanyak 1.138 tenaga guru dan staf di SD dan SMP selama tiga bulan yakni bulan Oktober, Nobember dan Desember 2020.
Bahkan instansinya tahun 2021 tetap mengusulkan anggaran sebesar Rp14 miliar untuk gaji sebanyak 1.138 tenaga guru, staf di SD dan SMP yang berstatus sebagai honorer di daerah ini.
“Ada kabar mereka ini di rumahkan. Kalau kami dari dinas tidak ingin itu terjadi kepada kawan-kawan yang ada di bawah. Kami sampaikan sebelum ada keputusan mereka tetap melaksanakan tugasnya,” ujarnya.