Pontianak (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji menegaskan pihaknya telah memutuskan untuk tetap meniadakan pembelajaran tatap muka hingga tanggal 15 Februari mendatang.
"Sebagai Ketua Satgas COVID-19 Kalbar, setelah melalui kajian-kajian dengan pertimbangan berbagai aspek, diputuskan hingga tanggal 15 Februari tidak ada pembelajaran tatap muka. Sementara ini, semua sekolah masih menerapkan pembelajaran dalam jaringan karena situasi kita masih belum aman dari COVID-19," kata Sutarmidji di Pontianak, Kamis.
Dia mengatakan, telah meminta Kepala Dinas Pendidikan Kalbar untuk melakukan kajian model pembelajaran lain selain metode pembelajaran dalam jaringan.
"Saya sudah minta Kepala Dinas Pendidikan untuk menyusun materi belajar sesuai silabus yang dikemas dalam satu flashdisk atau dengan cara lain yang buat murid kita tetap enjoy dalam belajar," tuturnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kalbar, Sugeng Hariadi menegaskan bahwa sesuai arahan Ketua Gugus Tugas penanganan COVID-19 Kalbar yang juga Gubernur Kalbar, Sutarmidji pihaknya akan mengkaji metode pelajaran yang tepat untuk diterapkan kepada siswa.
"Kita akan melibatkan beberapa pihak terkait untuk membuat metode pelajaran ini agar siswa tidak bosan belajar dengan sistem daring," kata Sugeng.
Seperti diketahui, Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat memperpanjang masa belajar secara dalam jaringan (daring) di rumah bagi siswa SMA/SMK/SLB, mengingat pandemi COVID-19 sampai saat ini belum berakhir.
"Semula sudah banyak sekolah yang menyatakan kesiapannya untuk menggelar kegiatan belajar tatap muka secara langsung. Namun, melihat kondisi yang terjadi saat ini, terpaksa kita memperpanjang kegiatan belajar dari rumah untuk siswa," tuturnya.
Namun, pihaknya mengharapkan setiap satuan pendidikan yang ada di provinsi itu bisa lebih mengutamakan kesehatan dan keselamatan peserta didik, sehingga proses belajar mengajar masih dilaksanakan dengan sistem daring.