Sukadan (ANTARA) - Dalam pencanangan vaksinasi di Kayong Utara yang dilaksanakan usai upacara peringatan hari jadi ke-64 Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat Bupati Citra Duani tidak dapat dilakukan vaksinasi dikarenakan ada penyakit bawaan.
Bupati Kayong Utara Citra Duani tidak dapat divaksinasi lantaran terdapat penyakit bawaan, pada saat dilakukan pencanangan vaksin sinovac di halaman Kantor Bupati Kayong Utara, Sukadana, Kamis (28/1) pagi.
"Saya memiliki penyakit bawaan, polip, gangguan usus, gangguan fungsi hati. Maka dari pada ragu-ragu kita sehatkan dulu diri kita. Termaksud pak Gubernur juga sudah menyampaikan dari segi usia memang belum 60 tahun, tetapi yang meraskan yang bersangkutan. Maka dari itu saya mohon maaf namun untuk yang masih segar-segar, sehat-sehat, itu merupakan salah satu sasaran dari pada vaksin ini,"kata Bupati Citra pada pencanagan vaksin, Kamis pagi.
Untuk yang tidak dapat divaksin, Citra menyebutkan seperti ibu hamil, terdapat penyakit bawaan hingga usia diatas 60 tahun. Terkait hal ini, Citra mengimbau agar hal ini dapat disosialisasikan.
"Ibu-ibu hamil, jantung, diabet, termaksud penyakit dalam yang dirasakan bersangkutan belum memungkinkan. Maka kita khususkan yang tidak memikii penyakit bawaan dan hal ini tentunya harus di sosilisasikan kepada masyarakat, apa lagi usia 60 ke atas tidak dilakukan vaksinasi,"tambahnya.
Bupati menyebutkan, dalam menghadapi pandemi COVID-19 tentunya turut melibatkan DPRD, Kapolres, L.O Dandim dan semua pihak yang terlibat. Termaksud dalam halnya untuk mensosialisasikan terkait vaksin COVID-19 ini.
"Bapak Kapolres, Bapak L O Dandim, Ketua DPRD, siang dan malam kita dihadapi dalam rangka penanggulangan COVID-19. Termaksud kita dihadapkan sosilisasi vaksin Covid 19 ini,"sebut Citra.
Citra menambahkan, dalam rangka pencanangan COVID-19 di Kabupaten Kayong Utara, pemerintah juga telah menetapkan pandemi COVID-19 ini sebagai bencana alam pada Maret 2020 lalu.
"Pandemi Covid 19 ini memberikan tatanan besar, penigkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Hal ini pun berdampak pada kesehatan, sektor ekonomi, sosial, pariwisata, pendidikan dan sebaginya ,"sebutnya.