Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini untuk sejumlah wilayah di Indonesia yang berpotensi terjadi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang seperti di sebagian pulau Jawa dan Bali pada Jumat.
Dalam peringatan dini cuaca pada Jumat (5/3), BMKG memprakirakan wilayah yang berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang, seperti di Aceh, Bali, Banten, Bengkulu, DKI Jakarta, Jabar, Jatim, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan.
Selanjutnya, Riau, Jambi, Lampung, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Papua, dan Papua Barat.
Khusus wilayah DKI Jakarta, BMKG memperingatkan masyarakat untuk waspada akan potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Jaktim dan Jaksel pada sore hari, serta Kepulauan Seribu pada dini hari.
Sementara di Jawa Barat, potensi hujan sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang terjadi hampir merata, seperti di wilayah Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, Bekasi, Karawang, Purwakarta, Subang, Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Ciamis, Indramayu, Majalengka, Subang, Cianjur, Sukabumi, Bandung, Kota Bandung, Garut, Kota Banjar, Pangandaran, Kuningan, Sumedang, Cirebon dan Kota Cirebon, pada siang hingga malam hari.
Sementara Bali berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat terutama di wilayah Bali bagian timur, tengah, utara, selatan dan barat serta tinggi gelombang laut dapat mencapai dua meter atau lebih di Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian selatan, dan Samudera Hindia Selatan Bali.
BMKG menjelaskan sirkulasi siklonik terpantau di Kalimantan Barat yang membentuk daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang dari Kalimantan Timur hingga Kalimantan Barat bagian utara.
Daerah konvergensi lainnya juga terpantau memanjang dari Jawa Barat bagian timur hingga Jawa Tengah, dari Samudra Hindia selatan Jawa Timur selatan NTB, di Laut Sulawesi bagian barat, dari perairan Kepulauan Sangihe-Talaud hingga perairan utara Sulawesi Utara, di perairan utara Papua Barat, perairan utara Papua, serta di Papua bagian tengah.
Kondisi ini mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.