Putussibau, Kapuas Hulu (ANTARA) -
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kalimantan Barat Prof DR Samion H AR meminta agar pengurus PGRI Kapuas Hulu melakukan pendataan terhadap jumlah guru secara valid.
" PGRI harus punya data guru yang valid, itu sebagai dasar dalam memperjuangkan kesejahteraan guru," kata Samion, saat menghadiri Konferensi kerja PGRI Kabupaten Kapuas Hulu, di Putussibau ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu, Senin.
Disampaikan Samion, jumlah dan status guru baik yang Pegawai Negeri Sipil (PNS), tenaga kontrak mau pun honorer mesti terdata dengan jelas versi PGRI.
Baca juga: Wakil Bupati Kapuas Hulu minta PGRI evaluasi diri
Menurut dia, data itu penting sebagai dasar dalam memperjuangkan hak dan kesejahteraan guru kepada setiap pengambil kebijakan di pusat, provinsi mau pun daerah.
" Kami minta kepada pemerintah agar banyaknya guru jangan dijadikan beban, guru perlu rangkulan, karena sesungguhnya guru merupakan ujung tombak pembangunan yang mencetak sumber daya manusia," ucap Samion.
Samion mengatakan PGRI bukanlah suatu organisasi yang oposisi terhadap pemerintah, hanya saja melalui organisasi profesi itu, PGRI akan memperjuangkan kesejahteraan para guru.
" Jangan sampai ada guru tanpa tanda jasa, perhatikan lah nasib guru, kesejahteraannya itu semua demi terciptanya kualitas sumber daya manusia," kata dia.
Dirinya berharap seluruh pengurus PGRI di daerah selalu menjaga solidaritas, berjuang dan tetap bersemangat.
" Ayomi anggota PGRI jangan sampai ada yang terzolimi, untuk itu apa pun terjadi PGRI harus tetap solid," pesan Samion.
Baca juga: Samion : PGRI harus bisa bekerja keras dan bekerja ikhlas
Baca juga: Pemkot Pontianak akui masih kekurangan banyak guru
Baca juga: PGRI: Utamakan keselamatan peserta didik dalam "normal baru"