Ketapang (ANTARA) - Ada yang menarik saat dilaksanakannya rangkaian kegiatan peresmian Pusat Kuliner dan Taman Merdeka di Kota Ketapang kemaren, pasalnya, PLN dan Pemerintah Kabupaten Ketapang memperkenalkan kendaraan listrik kepada masyarakat dengan melakukan konvoi motor listrik dari Kantor Bupati Ketapang ke Taman Merdeka.
Manajer PLN UP3 Ketapang, Sanggam Robaga Parsaoran, dan beberapa pejabat di lingkungan Pemkab Ketapang mengendarai 7 unit motor listrik yang akan dipamerkan di Taman Merdeka.
Baca juga: Pabrik baterai sel kendaraan listrik segera dibangun di Jawa Barat
Menurut Sanggam, pihaknya berupaya untuk mengkampanyekan gaya hidup yang kekinian, hemat dan bebas polusi, melalui kendaraan listrik yang kelak akan menjadi trend di tengah-tengah masyarakat.
“Kami berharap dengan diperkenalkannya motor listrik ini, masyarakat bisa mengetahui secara langsung keunggulannya. Mereka juga bisa mencoba merasakan sensasi mengendarai motor listrik," ungkap Sanggam.
Ia juga menambahkan, selain ramah lingkungan, motor listrik juga lebih irit dibandingkan dengan motor berbahan bakar minyak. Dengan pengisian sampai penuh, motor listrik hanya memerlukan 1,3 Kwh. Jika dikalikan dengan TDL Rp. 1.444/Kwh, maka diperlukan biaya sebesar Rp. 1.893 ,- saja dan itu bisa digunakan untuk jarak tempuh hingga 80 km.
Baca juga: PLN pasok listrik SPKLU swasta perluas ekosistem kendaraan listrik
"Kelebihan lain motor listrik adalah biaya pajaknya yang lebih rendah dibandingkan motor berbahan bakar minyak, hanya sebesar Rp. 40.000-an per tahun, jauh dibandingkan motor berbahan bakar minyak yang bisa sampai Rp. 300.000-an per tahun," pungkasnya.
Hal ini juga dirasakan Agung (34), pedagang di Jalan Merdeka yang juga salah satu pengguna motor listrik. Dirinya mengaku selama menggunakan motor listrik bisa lebih menghemat pengeluaran, dengan harga perunitnya relatif sama dengan motor bahan bakar minyak. Motor listrik hanya perlu pulsa listrik Rp. 5.000,- saja dalam seminggu untuk mengoperasikannya.
Dulu ketika menggunakan motor berbahan bakar minyak, dirinya harus mengeluarkan biaya antara Rp. 30.000 hingga Rp. 50.000 untuk bensin saja.
“Yang jelas motor listrik ini selain hemat, tidak bising dan ramah lingkungan. Saya mengajak masyarakat yang lain untuk segera beralih ke motor listrik demi mengurangi polusi, baik polusi udara maupun polusi suara, dan tidak menguras isi kantong," kata Agung bersemangat.
Baca juga: Pertamina siapkan produksi baterai listrik untuk sepeda motor
Baca juga: PLN beri kemudahan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia
Baca juga: Pemerintah proyeksi 1,34 juta motor listrik mengaspal tahun 2021
Kolaborasi PLN - Pemkab Ketapang, dukung penggunaan kendaraan listrik
Jumat, 2 Juli 2021 13:05 WIB