Pontianak (ANTARA) - Akademisi Universitas Tanjungpura Pontianak , Prof. Dr Eddy Suratman menyarankan kepada Pemerintah Kota Pontianak untuk mengalihkan dana yang kurang prioritas untuk membantu masyarakat yang terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat.
"Saya sarankan ke pemerintah terutama pemerintah kota saatnya kita mengurangi belanja yang kurang prioritas, dana itu dibicarakan ke DPRD untuk dialihkan sebagian bagi kelompok yang terdampak PPKM darurat dengan membantu mereka," kata Akademisi Ekonomi Untan Pontianak, Eddy Suratman, saat menghadiri acara zoom meeting perspektif sosial ekonomi dengan tema PPKM Darurat oleh BEM Fisip dan BEM FEB Untan,Sabtu.
Ia mengatakan masyarakat juga jangan menyandarkan kepada dana pemerintah saja, perlu adanya partisipasi dari masyarakat menengah ke atas.
"Dilihat dari data triwulan 1 2021 konsumsi rumah tangga kelas mengah ke atas tertahan karena mereka simpan untuk tabungan. Sementara konsumsi rumah tangga menengah ke bawah juga tertahan karena kekurangan uang untuk membeli makanan, saya berharap masyarakat menengah ke atas bisa membantu juga," kata dia
Ia juga mengatakan dana pemerintah dan dana masyarakat bisa berkolaborasi untuk mengatasi situasi pandemi, terutama dampak ekonomi dan perlu dipastikan tidak boleh ada orang di manapun yang tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok dalam situasi saat ini.
Hal tersebut jika dilihat ditargetnya ekonomi Kota Pontianak tumbuh antara 4-4,5 persen, kemiskinan 5 persen, angka pengangguran 10 persen.
"Pertumbuhan sudah agak berat mencapi 4 persen karena pembatasan ini berdampak pada ekonomi, yang paling berasa yaitu pedagang kecil, tukang parkir, warung kopi, dan pekerja di sektor informa," ujar dia.
Ia berharap pasca PPKM darurat pemerintah kota bisa menyiapkan anggaran bantuan modal untuk mereka yang tadinya usaha kecil karena tidak berusaha selama PPKM darurat modalnya pun termakan, seperti subsidi, bunga pinjaman dan sebagainya.
"Semoga semua bisa berjalan baik," kata dia.