Pontianak (ANTARA) - Kantor Search and Rescue (SAR) Pontianak, Kalbar terus melakukan pencarian puluhan nelayan atau anak buah kapal motor yang tenggelam akibat cuaca buruk pada Selasa malam (13/7) di perairan provinsi ini .
"Sesuai jadwal Tim SAR Gabungan tetap melanjutkan pencarian korban (nelayan) tenggelam, meskipun libur Hari Raya Idul Adha," kata Kepala SAR Pontianak Yopi Haryadi di Pontianak, Selasa.
Dia menjelaskan pihaknya mengutamakan operasi kemanusiaan dalam mencari nelayan tenggelam yang hingga kini masih belum ditemukan.
"Kemarin kami belum bisa melakukan pencarian dengan metode menyelam, karena air keruh sehingga masih melakukan pencarian di permukaan air. Mudah-mudahan hari ini cuaca mendukung sehingga pencarian bisa maksimal," ujarnya.
Data Kantor SAR Pontianak mencatat hingga saat ini total anak buah kapal (ABK) yang menjadi korban kecelakaan sebanyak 138 orang, sebanyak 81 orang selamat, 42 orang dalam pencarian, dan 15 orang ditemukan meninggal dengan total kapal motor (KM) yang tenggelam 18 kapal .
Yopi menambahkan pada Senin sore (19/7) sekitar pukul 16.00 WIB, SAR kembali menerima laporan menemukan satu jenazah nelayan.
"Informasi yang kami peroleh telah ditemukan satu jenazah di Perairan Pemangkat yang ditemukan kapal TNI AL KRI Kerambit dan saat ini masih berlangsung evakuasi terhadap jenazah tersebut," katanya.
Atas penemuan posisi mayat korban itu, katanya, maka hal itu akan dijadikan rencana untuk kegiatan pencarian dan evakuasi hari ini (Selasa). "Jadwal pencarian tetap sama dengan didukung kapal dan pesawat TNI AL, TNI AU, Polairud, dan pihak terkait lainnya," katanya.
Dia mengatakan untuk keluarga korban yang belum menghubungi Posko DVI Dokkes Polda Kalbar, maka diharapkan segera menghubungi dan mendatangi posko karena hingga saat ini masih tiga jenazah yang belum teridentifikasi.
"Untuk melakukan identifikasi diperlukan data pendukung dan keterangan dari pihak keluarga korban, yang nantinya akan dicocokkan dengan korban yang belum diidentifikasi. Bagi keluarga korban yang berada di luar Kalbar agar segera menghubungi kantor polisi terdekat," ujarnya.