Pontianak (ANTARA) - Ketua Dewan Pendidikan Kota Singkawang, Helmi Fauzi mengkhawatirkan kualitas pendidikan semakin turun karena lamanya siswa siswi tidak melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) lantaran masih dalam kondisi pandemi COVID-19.
"Dari aspek kualitas edukasi mungkin mengalami penurunan, mengingat selama ini para siswa siswi belajar dari rumah," kata Helmi di Pontianak, Selasa.
Menurutnya, siswa-siswi yang belajar dari rumah, tentunya akan dibimbing oleh masyarakat (keluarga atau sejawat) dan orangtua. Sehingga kualitas pemahaman tentang kompetensi pembelajarannya mungkin agak terbatas.
Sehingga, pihak sekolah harus membuka komunikasi dengan melakukan konsultasi pembelajaran. Hal itu dikarenakan, cukup banyak keluhan-keluhan dari orangtua siswa terutama yang anaknya masih duduk di kelas 1 Sekolah Dasar (SD).
"Jadi kita sangat mengkhawatirkan bahwa akibat pandemi COVID-19 Ini dapat menyebabkan kualitas pendidikan mengalami penurunan terutama pada aspek kualitas edukasi termasuklah aspek nilai-nilai karakter," tuturnya.
Helmi mencontohkan, seorang guru memberikan tugas-tugas kepada siswa dari rumah. Tidak menutup kemungkinan, orangtua yang menjawab pertanyaan tersebut.
"Termasuklah dalam.pelaksanaan ulangan umum dan ujian dari rumah," katanya.
Hal itu dilakukan, karena orangtua merasa khawatir anaknya tidak naik.kelas, sehingga orang tualah yang menjawab pertanyaan tersebut.
"Artinya dalam kontek penanaman nilai-nilai kejujuran, itu sudah dilanggar oleh orangtua siswa," jelasnya.
Sehingga, konsultasi pembelajaran yang dibuka oleh sekolah, diharapkan orangtua tidak hanya sekedar mengantar dan mengambil tugas anaknya. Tapi juga bisa melakukan komunikasi dengan guru-guru sekolah, terkait problematika yang sedang dihadapi.
Dewan Pendidikan Kota Singkawang khawatir kualitas pendidikan menurun
Selasa, 10 Agustus 2021 15:55 WIB